Ditawar Rp 4,5 Triliun, Harga Bank Mutiara Dinilai Tinggi

Image title
Oleh
22 September 2014, 17:20
BANK MUTIARA
Arief Kamaludin|KATADATA
KATADATA | Arief Kamaludin

KATADATA ?  Penawaran investor asal Jepang J Trust terhadap Bank Mutiara sebesar Rp 4,5 triliun dianggap cukup tinggi kendati tak sebesar penyertaan modal sementara (PMS) dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). LPS mengucurkan penyertaan modal Bank Mutiara sebesar Rp 6,7 triliun ditambah Rp 1,2 triliun di akhir tahun 2013.  

Ekonom Universita Atma Jaya Agustinus Prasetyantoko menilai jarang ada investor yang berani menawar harga cukup besar untuk sebuah bank yang memiliki risiko hukum relatif tinggi. Dengan harga Rp 4,5 triliun, setara tiga kali nilai buku Bank Mutiara. (Baca: Tak Logis Harapkan Harga Bank Mutiara Rp 6,7 Triliun).

"Dari sisi harga itu cukup bagus," kata dia kepada Katadata, Senin (22/9).

Menurut dia untuk bank yang terkena krisis, recovery rate atau ongkos pemulihan tidak akan tinggi atau sulit mencapai 100 persen. Jika melihat kasus penyelamatan bank, recovery rate rata-rata 30 persen dari nilai penyertaan. Dengan penawaran Bank Mutiara sebesar Rp 4,5 triliun, bisa dikatakan recovery rate lebih dari 50 persen. "Ini hampir separuh dan cukup tinggi, untuk sebuah bank yang mempunyai persoalan tinggi," tuturnya.

Ia berharap dengan pemilik baru, persoalan yang membebani Bank Mutiara bisa selesai. Bank Mutiara punya kesempatan untuk menjadi bank yang baik. "Dengan injeksi investor baru, menjadi bank sehat," katanya.

Terkait dengan pemilik Bank Mutiara yang berasal dari investor asing, Prasetyantoko memang awalnya berharap Bank Mutiara bisa diakuisisi investor domestik. Namun penjualan Bank Mutiara dilakukan bukan dalam kondisi normal, yaitu bank sakit yang disehatkan dan memiliki potensi masalah hukum dan operasional. Dengan kondisi seperti itu, Prasetyantoko menilai investor lokal akan berpikir dua kali untuk membeli Bank Mutiara, apalagi dengan harga mahal. "Mungkin ada investor domestik yang ingin mengakuisisi tetapi harga yang ditawarkan hanya seperuh dari J Trust," ujarnya.

Sebanyak tujuh investor mengikuti uji tuntas (due dilligence) untuk membeli eks Bank Century itu. Tujuh investor yang mengikuti uji tuntas itu berasal dari dua investor lokal dan lima investor asing. Lima investor asing itu terdiri dari lembaga keuangan asal Hong Kong (2), Singapura (1), Jepang (1), dan Malaysia (1). Selain J Trust, beberapa investor yang lain yaitu konsorsium Artha Graha, dan bank asal Malaysia Hong Leong Bank. (Baca: BRI, Artha Graha, Hong Leong Bank Berebut Beli Bank Mutiara)

BRI sendiri telah menyiapkan dana Rp 3 triliun untuk membeli Bank Mutiara. Menurut Direktur Utama BRI Sofyan Basyir, BRI tertarik membeli Bank Mutiara jika harganya murah. 

Setelah J Trust diumumkan sebagai pemenang, selanjutnya investor Jepang itu harus mengikuti uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Setelah lolos, baru kemudian J Trust dapat ditetapkan sebagai pemilik Bank Mutiara.

Reporter: Nur Farida Ahniar
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...