Tertekan Penurunan Harga Minyak, Rupiah Anjlok 0,4% Terlemah di Asia

Agatha Olivia Victoria
22 April 2020, 09:42
Tertekan Penurunan Harga Minyak, Rupiah Anjlok 0,4% Terlemah di Asia .
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (20/4/2020). Rupiah kembali melemah 0,4% akibat tertekan pandemi corona serta pelemahan harga minyak dunia.

Nilai tukar rupiah dibuka melemah 0,40% ke level Rp 15.530 per dolar AS pada perdagangan Rabu (22/4). Pandemi corona yang terus meluas serta anjloknya harga minyak menjadi sentimen utama penyebab anjloknya nilai tukar rupiah hingga menjadi yang terlemah kedua di Asia setelah won Korea. 

Bersamaan dengan rupiah, hampir seluruh mata uang Asia terpantau melemah pagi ini. Mengutip Bloomberg, yen Jepang, dolar Hong Kong, dan dolar Taiwan masing-masing turun 0,01%, won Korea Selatan 0,54%, peso Filipina 0,08%, rupee India 0,39%, dan ringgit Malaysia 0,04%.

Sedangkan tiga mata lainnya menguat, seperti dolar Singapura naik 0,06%, yuan Tiongkok 0,04%, dan baht Thailand 0,02%.

(Baca: Rupiah Melemah ke Rp 15.467 per dolar AS Meski BI Intervensi)

Direktur Riset Center Of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah Redjalam mengatakan sentimen pasar hari ini masih akan negatif. "Ketidakpastian pandemi corona masih sangat besar yang diperburuk oleh anjloknya harga minyak," ujar Piter kepada Katadata.co.id, Rabu (22/4).

Mengutip Worldometers, kasus positif virus corona di dunia hingga kini masih terus bertambah. Sampai pukul 09.00 WIB, kasus positif corona di dunia mencapai 2,5 juta orang dengan 177.640 kasus kematian dan 690.394 orang pulih. Di Indonesia, kasus positif telah mencapai 7.135 kasus dengan 616 kasus kematian dan 842 orang sembuh. 

Di sisi lain, harga minyak mentah dunia terus menunjukkan tren penurunan sejak awal tahun. Anjloknya harga minyak terjadi karena aktivitas ekonomi global terdampak pandemi virus corona yang eskalatif.

(Baca: Terseret Kejatuhan Harga Minyak, Rupiah Melemah ke Rp 15.506 per Dolar)

Pada perdagangan Senin, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Mei bahkan berada pada level negatif atau US$ 37 per barel, akibat pelemahan minyak yang melemah. Para pedagang harus membayar pembelinya untuk menghindari penumpukan stok minyak. 

Sedangkan  harga jual WTI kontrak pada Juni masih berkisar pada US$ 12 per barel, turun dibanding kemarin yang masih sekitar US$ 20 per barel. 

Terkait kedua sentimen ini, Piter pun memperkirakan Menurut ia, rupiah akan berada di kisaran Rp 15.400 - 15.500 per dolar AS.

Adapun mengenai pergerakkan rupiah pekan ini ditampilkan lebih detail dalam databoks berikut.

Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Ekarina

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...