Larangan Mudik Bawa Angin Segar, Nilai Tukar Rupiah Menguat Tipis

Agatha Olivia Victoria
24 April 2020, 16:41
nilai tukar rupiah, larangan mudik, pandemi corona, covid 19, virus corona
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Nilai tukar Rupiah menguat sendirian di antara mata uang Asia lainnya setelah pemerintah menerapkan larangan mudik mulai hari ini, Jumat (24/4).

Nilai tukar rupiah pada pasar spot sore ini, Jumat (24/4) menguat tipis 0,1% ke level Rp 15.400 per dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah menguat salah satunya karena sentimen kebijakan larangan mudik di Tanah Air mulai tengah malam hari ini.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai pemerintah membuat kebijakan yang sangat berani terkait keputusan agar masyarakat tidak mudik pada saat lebaran.

Bahkan, apabila melanggar akan mendapatkan denda yang begitu besar dan pidana satu tahun. Ini menunjukkan ketegasan dan keseriusan pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona di tanah air.

"Hal ini membawa angin segar tersendiri bagi mata uang garuda. Pasar lebih confident dengan Indonesia, terus masuklah aliran modal asing ke pasar valas dan obligasi domestik," kata Ibrahim kepada Katadata.co.id, Jumat (24/4).

(Baca: Uji Obat Covid-19 Gagal, Rupiah Terseret Melemah ke Level Rp 15.452)

Dengan demikian, masyarakat mengikuti kebijakan yang diambil oleh pemerintah, walaupun tradisi mudik saat lebaran merupakan sesuatu yang sakral. Tetapi, karena virus corona masih mewabah masyarakat semakin dewasa menyikapi hal ini.

Di samping itu, dia menilai Bank Indonesia sudah memprediksi rupiah yang akan kembali menguat di sore ini. Sebab, kebijakan bauran yang diterapkan bersama-sama dengan pemerintah membawa perubahan yang drastis terhadap kepercayaan pasar.

Bahkan, saat ini masih berlangsung penjualan Surat Utang Negara (SUN) di pasar internasional seperti bursa Singapura dan bursa Frankfurt, Jerman.

Adapun rupiah menguat sendirian di tengah pelemahan mayoritas mata uang Asia. Mengutip Bloomberg, yen Jepang melemah 0,1%, dolar Hong Kong 0,01%, dolar Singapura 0,09%, won Korea Selatan 0,49%, peso Filipina 0,3%, rupee India 0,5%, yuan Tiongkok 0,19%, ringgit Malaysia 0,1%, dan baht Thailand 0,33%. Sementara itu dolar Taiwan stagnan.

Dalam perdagangan awal pekan depan, Ibrahim memperkirakan rupiah kemungkinan masih akan bergolak. Dia memprediksi rupiah akan dibuka melemah pada perdagangan Senin (27/4), namun akan ditutup menguat pada kisaran Rp 15.360-15.510 per dolar AS.

(Baca: BI Catat Modal Asing Keluar RI Rp 159 T Sepanjang 2020 Akibat Corona)

Reporter: Agatha Olivia Victoria

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...