Terjual Rp 18,3 Triliun, ORI017 Cetak Rekor Tertinggi Penerbitan SBN
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menetapkan hasil penjualan ORI017 sebesar Rp 18,33 triliun. Ini merupakan rekor tertinggi penerbitan surat berharga negara (SBN) ritel sejak dijual secara online pada 2018.
Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan mengatakan animo masyarakat untuk berinvestasi pada ORI017 sangat tinggi meski ditawarkan di tengah kondisi pandemi corona yang penuh dengan ketidakpastian.
"Hal ini terbukti dari ORI017 yang memecahkan rekor penerbitan surat berharga negara ritel tertinggi sejak dijual secara online di tahun 2018, baik secara nominal, jumlah total investor maupun jumlah investor baru," ujarnya melalui siaran pers, Senin (13/7).
Adapun jumlah investor terbesar yang membeli ORI017 berasal dari kelompok generasi milenial, yaitu sebanyak 18.452 investor atau 43% dari total investor. Selain itu, porsi investor dari kelompok generasi Z yang merupakan usia pelajar juga meningkat dibandingkan pada penerbitan ORI di tahun sebelumnya, atau 1% di ORI017 vs 0,22% di ORI016.
(Baca: Animo Investor Tinggi, Penjualan ORI017 Mencapai Rp 18,2 Triliun)
Dari total investor ORI017 sebanyak 42.733 orang, porsi investor baru lebih dominan, yaitu 56% dari total investor atau sebanyak 23.949 orang. Jumlah nominal pembelian investor baru sebesar Rp 8,8 triliun atau 48% dari total nominal ORI017.
Tingkat keritelan ORI017 lebih baik jika dibandingkan dengan seri ORI sebelumnya yang dijual secara online yakni ORI016. Hal ini terlihat dari rata-rata pembelian ORI017 yang mencapai Rp 429,1 juta, lebih rendah dari rata-rata pembelian ORI016 di Rp 447,9 juta.
Di sisi lain, jumlah investor yang melakukan pembelian Rp 1 juta sebanyak 2.002 orang, meningkat 123% dibandingkan dengan ORI016. Berdasarkan profesi, jumlah investor ORI017 didominasi pegawai swasta yakni 15.778 investor atau 37%. Namun, secara volume didominasi oleh wiraswasta Rp 8,3 triliun atau 45%.
Berdasarkan generasi, volume pemesanan terbesar dilakukan oleh generasi baby boomers atau yang berumur 54-74 tahun, mencapai Rp 7,4 triliun atau 41% dari total pemesanan ORI017.
(Baca: BI Sebut Tenor SBN yang Dibeli Lewat Skema Burden Sharing 5-10 Tahun)
Sejak penerapan single investor identification (SID) terdapat 18.784 investor yang membeli SUN ritel lebih dari 1 kali alias repeating investors. Dari jumlah tersebut, sebanyak 56 investor bahkan tidak pernah absen membeli SUN Ritel termasuk ORI017.
Adapun tingginya animo tersebut dipengaruhi oleh berbagai aspek, salah satunya yaitu keamanan karena ORI merupakan produk investasi yang diterbitkan pemerintah sehingga terjamin pembayaran pokok dan kuponnya serta ditawarkan dengan imbal hasil yang menarik.
Selain itu aspek kenyamanan juga turut mempengaruhi karena di tengah kondisi pembatasan sosial, proses pemesanan ORI017 yang dapat dilakukan secara online. Serta aspek kepedulian sosial, sebagai bentuk dukungan masyarakat untuk bergotong-royong bersama pemerintah mengatasi dampak pandemi Covid-19.
Pasalnya dana yang diperoleh dari penjualan ORI017 akan digunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan APBN 2020, termasuk untuk program penanggulangan dan pemulihan dampak pandemi Covid-19.
(Baca: Mengenal SBN yang Akan Dibeli BI untuk Danai Pemulihan Ekonomi)
Selain sebagai sumber pembiayaan APBN, penerbitan ORI017 sebagai bagian dari SBN ritel juga ditujukan sebagai upaya untuk menumbuhkan budaya berinvestasi sekaligus mewujudkan kemandirian dalam pembiayaan negara.
Upaya yang dilakukan pemerintah sejak tahun 2006 ini menampakkan hasil yang menggembirakan. Meningkatnya kesadaran generasi muda untuk berinvestasi tercermin dari tingginya minat investor generasi milenial dan generasi Z (usia <20 tahun) pada penerbitan ORI017.