Pemerintah Raup Rp 11 Triliun dari Lelang Lima Sukuk Negara
Pemerintah kembali meraup dana segar Rp 11 triliun dari lelang lima seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) alias sukuk pada Selasa (21/7). Lelang tersebut dilaksanakan melalui sistem Bank Indonesia.
Mengutip keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, total penawaran yang masuk untuk kelima seri tersebut mencapai Rp 40,2 triliun. Adapun seri PBS002 menjadi seri yang memiliki penawaran paling tinggi yakni Rp 14,87 triliun. Sedangkan, SPNS08012021 menjadi seri dengan penawaran terendah.
Adapun PBS002 memiliki kupon 5,45% yang akan jatuh tempo pada 15 Januari 2022. Sedangkan SPNS08012021 memiliki tingkat kupon diskonto yang jatuh tempo pada 8 Januari 2021.
Berada di posisi kedua, PBS028 menarik penawaran sebesar Rp 10,55 triliun. Seri dengan kupon 7,75% itu memiliki tenor terpanjang yakni hingga 15 oktober 2046.
Kemudian, PBS026 mendapat penawaran Rp 6,54 triliun dan PBS022 sebesar Rp 5,87 triliun. Keduanya memiliki bunga masing-masing 6,62% dan 8,62% yang akan jatuh tempo pada 15 Oktober 2024 dan 15 April 2034.
Kendati demikian, PBS028 menjadi seri yang paling banyak dimenangkan pemerintah yakni Rp 5,25 triliun. Rinciannya, nominal kompetitif Rp 3,67 triliun dan non-kompetitif Rp 1,57 triliun. Imbal hasil atau yield rata-rata tertimbang seri tersebut ditetapkan sebesar 7,94915%.
Selanjutnya, PBS002 dengan perolehan dana sebesar Rp 2,35 triliun yang memiliki yield rata-rata tertimbang 3%. Jumlah non-kompetitif yang dimenangkan dari seri itu sebesar Rp 705 miliar dan kompetitif Rp 1,64 triliun.
Pemerintah juga meraup dana Rp 1,2 triliun dari PBS026 yang terdiri dari nominal kompetitif Rp 840 miliar dan non-kompetitif Rp 360 miliar. Yield rata-rata tertimbang seri tersebut ditetapkan 6,11012%.
Selain itu, SPNS08012021 dan PBS022 meraup dana yang sama yakni Rp 1,1 triliun. Namun, dengan komposisi yang berbeda pada jumlah nominal kompetitif dan non-kompetitifnya.
Nominal kompetitif yang dimenangkan pada seri SPNS08012021 tercatat Rp 550 miliar dan non-kompetitif Rp 550 miliar. Yield rata-rata tertimbang ditetapkan 3,65625%.
Sedangkan seri PBS022 nominal kompetitifnya Rp 770 miliar dan non-kompetitif Rp 330 miliar. Yield rata-rata dari seri tersebut sebesar 7,7722%.
Penulis/Reporter : Agatha Olivia Victoria