Transaksi Retail Naik 9% Ditopang Bantuan Tunai dan Subsidi Pemerintah
Pemerintah telah mencairkan sejumlah subsidi dan bantuan tunai kepada masyarakat selama pandemi corona. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey menilai, upaya itu mulai berdampak positif terhadap penjualan di industri retail.
Pada Agustus, penjualan naik sekitar 8-9% dibandingkan bulan sebelumnya. “Penjualan baru mulai membaik, sehingga belum bisa disebut pulih. Bantuan itu, tentunya belum signifikan," kata Roy kepada Katadata.co.id, Kamis (3/9).
Bantuan dari pemerintah memang membantu untuk meningkatkan konsumsi masyarakat. Roy pun berharap, realisasi pencairan perlindungan sosial dapat dipercepat.
Apalagi, daya beli masyarakat masih rendah di tengah tingginya angka kasus positif virus corona di Tanah Air. Oleh karena itu, Roy meminta masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan agar penularan Covid-19 dapat ditekan. Dengan begitu, daya beli akan ikut meningkat.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) Alphonsus Widjaja juga mengatakan, penyaluran bantuan tunai mulai berdampak positif terhadap konsumsi dan belanja masyarakat. Hanya, dampaknya belum signifikan.
"Masih sangat terbatas untuk segmen bawah," ujar dia. Ia pun memperkirakan, kenaikan transaksi sekitar 5% pada Agustus.
Alphonzus menilai, pandemi Covid-19 akan berlangsung untuk jangka waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, masih perlu berbagai stimulus, yang disalurkan secara cepat dan tidak bersifat sementara waktu.
Penyaluran bantuan tunai tersebut juga harus diikuti dengan program stimulus lanjutan. "Lalu, tidak hanya untuk kelas bawah saja," ujar dia.
Sedangkan Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan, berbagai bantuan pemerintah belum berdampak terhadap pedagang pasar. "Belum sampai kepada pelaku usaha kecil," ujar dia.
Sebagai informasi, pemerintah telah menyiapkan berbagai bantuan dan subsidi untuk karyawan swasta, pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), pengangguran, hingga Aparatur Sipil Negara (ASN). Bantuan ini diharapkan dapat mendorong perekonomian.
Beberapa bantuan tersebut meliputi bantuan sembako, Bantuan Langsung Tunai (BLT), bantuan tunai untuk karyawan, UMKM, kartu prakerja, hingga pulsa untuk ASN.
Bantuan-bantuan itu dapat dilihat pada Databoks di bawah ini:
Selain itu, ada pula bantuan yang berasal dari dana desa, sebagaimana terlihat pada Databoks di bawah ini: