Sambut Kemenangan Biden, Rupiah Perkasa ke 14.165 per Dolar AS

Agatha Olivia Victoria
9 November 2020, 09:35
rupiah, rupiah menguat, joe bideng menang, kemenangan joe biden, efek pilpres AS ke rupiah
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.
Ilustrasi. Rupiah bergerak menguat ke posisi Rp 14.165 per dolar AS pada perdagangan pagi ini.

Nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,27% ke level Rp 14.172 per dolar AS pada pasar spot pagi ini, Senin (9/11). Rupiah perkasa seiring kemenangan Joe Biden dalam pemilu Negeri Paman Sam.

Mengutip Bloomberg, rupiah  terus bergerak menguat hingga ke posisi Rp 14.165 per dolar AS hingga pukul 09.20 WIB. Mayoritas mata uang Asia juga menguat terhadap dolar AS pagi ini.

Dolar Hong Kong naik 0,01%, dolar Singapura 0,22%, won Korea Selatan 0,35%, peso Filipina 0,18%, rupee India 0,25%, yuan Tiongkok 0,27%, ringgit Malaysia dan baht Thailand masing-masing 0,3%. Hanya yen Jepang yang melemah 0,01% dan dolar Taiwan 0,05%.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan kemenangan Biden terlihat disambut positif oleh aset-aset berisiko di Asia pagi ini. Indeks saham Asia terlihat menguat dan nilai tukar emerging market terlihat menguat terhadap dolar AS, sementara indeks dolar AS tertekan. 

Pasar berekspektasi kebijakan Biden akan lebih ramah terhadap negara-negara lain dibandingkan pendahulunya. "Ini bisa membantu mendorong pertumbuhan ekonomi di negara emerging market," ujar Ariston kepada Katadata.co.id, Senin (9/11).

Kandidat Partai Demokrat Joe Biden mengunci kemenangan dalam pemilihan presiden AS pada Sabtu (7/11). Kemenangan Biden diperoleh setelah merebut suara di Pennsylvania dan Nevada.

Adapun  total perolehan suara elektoral sementara bagi Biden mencapai 290, lebih tinggi dari batas 270 suara untuk memenangkan Pilpres AS. Biden pun masih berpeluang menambah 16 suara elektoral dari Georgia dan tengah membuntuti Trump di North Carolina yang memiliki 15 suara elektoral.

Selain unggul dari perolehan suara elektoral, Biden dan Harris juga mendapat jumlah popular vote yang lebih besar dari Trump. Berdasarkan hasil sementara, jumlah popular vote Biden mencapai 75 juta, sedangkan Trump 70,6 juta suara. Dengan hasil tersebut, Trump berencana mengajukan kasus sengketa hasil pemilu AS di pengadilan pekan depan. "Pemilihan presiden ini sama sekali belum selesai," ujar Trump.

Pasangan Biden-Harris akan dilantik pada 20 Januari 2021 dan memimpin AS hingga 2025.Saat berita ini ditulis, indeks dolar AS melemah 0,05% ke level 92.18

Ariston memperkirakan rupiah masih berpotensi menguat dan bergerak pada rentang Rp 14.150 hinngga Rp 14.300 per dolar AS.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji turut menyebutkan bahwa efek positif pemilihan presiden AS memperkuat posisi kurs rupiah. "Selain itu ada pula efek positif dari Undang-Undang Cipta Kerja," kata Nafan kepada Katadata.co.id.

Saat ini demonstrasi UU Cipta Kerja sudah mulai tak terlihat. Kendati demikian, belum sehari UU tersebut diteken, sejumlah pasal dalam aturan sapu jagat ini sudah dibawa untuk uji materi di Mahkamah Konstitusi. Pihak yang paling awal mengajukan permohonan adalah Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI). 

Dokumen dengan nomor tanda terima 2045/PAN.MK/XI/2020 tersebut telah diterima MK, Senin (2/11). Mereka beralasan aturan ketenagakerjaan UU Cipta Kerja berpotensi mendatangkan dampak negatif kepada buruh. “Setelah kami pelajari isi UU tersebut khususnya terkait klaster ketenagakerjaan hampir seluruhnya merugikan kaum buruh,” kata Presiden KSPI Said Iqbal di Jakarta, Selasa (3/11).

Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...