Sri Mulyani Pangkas Lagi Proyeksi Ekonomi Tahun Ini Jadi Negatif 2,2%

Agatha Olivia Victoria
21 Desember 2020, 14:48
pembatasan sosial berskala besar, pertumbuhan ekonomi, resesi ekonomi, pandemi corona
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyebut pemangkasan proyeksi ekonomi sejalan dengan ramalan berbagai lembaga internasional.

Pemerintah kembali memangkas proyeksi perekonomian 2020 dari minus 1,7% hingga minus 0,6% menjadi negatif 2,2% hingga negatif 1,7%.Pemangkasan proyeksi dilakukan lantaran kasus Covid-19 yang  masih tinggi dan pengetatan Pembatasan Sosial Berskala Besar pada akhir tahun ini.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kasus virus corona yang masih tinggi dan pengetatan kembali PSBB menyebabkan konsumsi rumah tangga pada kuartal IV 2020 masih akan terkontraksi. "Dengan demikian secara keseluruhan perekonomian kuartal keempat akan minus 2,9-0,9%," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa Desember 2020 secara virtual, Senin (21/12).

Konsumsi masyarakat diramal negatif 3,6% hingga 2,6% pada kuartal IV 2020, sedikit naik dari minus 4% pada kuartal ketiga. Dengan demikian, outlook keseluruhan tahun minus 2,7% sampai 2,4%.

Konsumsi pemerintah juga terkontraksi pada level 5,3-3,1%, pada tiga bulan terakhir tahun ini, turun tajam dari pertumbuhan positif 9,8% pada kuartal ketiga. Secara keseluruhan tahun pengeluaran negara diramal minus 0,3% sampai tumbuh 0,3%.

Investasi terkontraksi 4,3-4% pada kuartal keempat, membaik dari minus 6,5% pada kuartal III. Dengan demikian, investasi secara keseluruhan tahun negatif 4,5-4,4%  Tren perbaikan investasi, menurut Sri Mulyani, tercermin dari data indikator penjualan kendaraan niaga dan impor barang modal.

Ekspor diperkirakan minus 2,6-0,6% pada kuartal IV, melesat dari negatif 10,8% pada kuartal ketiga. Maka dari itu, keseluruhan tahun akan terkontraksi 6,2-5,7%. Ekspor tumbuh positif pada November didorong kenaikan permintaan komoditas utama.

Sementara impor tumbuh negatif 18,3-15,5% pada kuartal IV 2020, naik sedikit dari realisasi triwulan ketiga 21,9%. Dengan begitu secara keseluruhan masih akan negatif 15-14,3%.

Bendahara Negara menyebut realisasi pertumbuhan ekonom hingga November 2020 sudah terkontraksi 2,03%. Inflasi tercatat 1,23% dan nilai tukar Rp 14.588 per dolar AS. Suku bunga SPN tiga bulan turun tajam menjadi 3,21%. Harga mintak mentah Indonesia US$ 39,78 per barel dengan lifting minyak 704,5 ribu barel per hari dan lifting gas 981,3 ribu barel setara minyak per hari

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...