Inggris Buka Lagi RS Darurat Covid-19, Tutup Sekolah di London

Agustiyanti
2 Januari 2021, 10:47
pandemi corona, inggris, rumah sakit, kasus covid-19, varian baru covid-19
ANTARA FOTO/REUTERS/John Sibley/foc/dj
Ilustrasi. Inggris pertama kali mengidentifikasi virus corona varian B.1.1.7 yang merupakan virus hasil mutasi di wilayah bagian selatan.

Inggris mengaktifkan kembali rumah sakit darurat yang dibangun pada awal pandemi dan menutup sekolah dasar di London pada Jumat (1/1) untuk menahan penyebaran cepat dari varian baru Covid-19 yang lebih cepat menular.

Dengan jumlah kasus bertambah 50 ribu dalam empat hari terakhir, layanan kesehatan di negara tersebut mengantisipasi lonjakan pasien yang membutuhkan lebih banyak tempat tidur.

Rumah sakit Royal London beberapa hari lalu memberikan informmasi kepada para stafnya bahwa mereka kini dalam mode pengebobatan bencana sehingga tidak dapat memberikan perawatan kritis berstandar tinggi.

London saat ini menjadi wilayah yang paling parah terdampak varian baru Covid-19 yang diketahui 70% lebih menular dari sebelumnya. Pemerintah memutuskan untuk menutup semua sekolah dasar di Ibu Kota negara tersebut.

Inggris sedang melawan gelombang baru virus yang telah menewaskan lebih dari 74 ribu orang dan menghancurkan perekonomian. Salah satu negara yang mengalami dampak terparah Covid-19 ini mencatatkan 53.285 kasus baru dalam 24 jam terakhir pada Jumat dengan 613 kematian baru.

Pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson telah dikritik karena sering melakukan pelonggaran selama pandemi, termasuk menunda karantina selama gelombang pertama pada Maret dan meninggalkan sistem nilai sekolah tanpa ujian.

Rumah sakit darurat adalah salah satu keberhasilan yang dibangun oleh militer dalam hitungan hari. Mereka hampir tidak digunakan tetapi tetap siaga.

Sebuah laporan Sky News mengatakan unit perawatan intensif dari tiga rumah sakit London penuh pada Malam Tahun Baru, memaksa pasien dipindahkan ke rumah sakit lain untuk perawatan kritis.

"Untuk mengantisipasi tekanan yang meningkat dari penyebaran infeksi varian baru, NHS London Region diminta untuk memastikan Nightingale diaktifkan kembali dan siap menerima pasien jika diperlukan," kata juru bicara National Health Service.

Royal College of Nursing memperingatkan bahwa negara tersebut tidak memiliki cukup perawat untuk mengelola situs baru, terutama dengan banyak yang sakit karena virus atau terpaksa diisolasi.

Inggris pertama kali mengidentifikasi virus corona varian B.1.1.7 yang merupakan virus hasil mutasi di wilayah bagian selatan. Menteri Kesehatan Matt Hancoc sebelumnya menjelaskan, nalisis awal menunjukkan bahwa jenis ini berkembang lebih cepat dibanding jenis virus yang sudah ada.

Meski demikian, tidak ada bukti klinis bahwa virus corona jenis baru ini dapat menimbulkan gejala yang lebih parah. Selain itu, virus ini juga masih bisa dicegah dengan vaksin yang telah dikembangkan.

Untuk mencegah penularan, WHO mengimbau agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dengan gerakan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun harus dilakukan dengan disiplin.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...