Airlangga Optimistis Vaksin Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi 5% Tahun Ini

Agatha Olivia Victoria
5 Januari 2021, 12:46
airlangga, pertumbuhan ekonomi, bank dunia
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/POOL/wsj.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto memperkirakan ekonomi pada tahun ini minus 2,2% hingga minus 0,9%.

Pemerintah berencana melaksanakan vaksinasi pada minggu kedua Januari 2021 di sejumlah daerah di Tanah Air.  Menteri Koordinator Airlangga Hartarto optimistis vaksin Covid-19 dapat mendorong perekonomian Indonesia tahun ini tumbuh 5% sesuai target pemerintah. 

Airlangga memperkirakan ekonomi Indonesia telah menyentuh titik terbawah pada kuartal kedua dengan kontraksi mencapai 5,32%. Pada kuartal ketiga, ekonomi sudah berbalik arah meski masih terkontraksi sebesar 3,49%. 

"Diperkirakan hingga akhir tahun. pertumbuhan ekonomi kita minus 2,2% hingga minus 0,9%, Namun, APBN 2021 didesain untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di angka 5 persen,” ujar Airlangga dalam keterangan resmi, Selasa (5/1), 

Bank Dunia meramal perekonomian Tanah Air tumbuh 4,4% tahun ini, edangkan Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 6,1% dan Bank Pembangunan Asia  5,3%. Meski demikian, hal tersebut masih akan bergantung kepada dinamika pandemi.

Saat ini, sambung Airlangga, telah muncul varian baru Covid-19 di Inggris. Sejumlah negara ASEAN, seperti Thailand khususnya Kota Bangkok, kembali mengambil langkah pengetatan. Demikian pula di Tokyo, Jepang.

Optimisme terhadap kondisi perekonomian, menurut dia, harus didorong dengan penanganan pandemi Covid-19 yang lebih baik. Saat ini, tiga juta vaksin sudah dikirimkan ke berbagai daerah. Namun, vaksin masih menunggu persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan. Pemerintah berharap vaksinasi  dapat dilakukan secara bertahap pada pertengahan bulan ini.

Ia berharap iklim investasi di Indonesia pada tahun 2021 juga bisa semakin baik. Beberapa yang bisa mendorong investasi tahun ini yakni APBN yang memberi stimulus untuk mendongkrak daya beli masyarakat.

Kemudian, masyarakat yang cukup percaya diri untuk melakukan konsumsi. Saat ini level kepercayaan itu sudah meningkat, konsumsi masyarakat sudah bergerak.

Selanjutnya, Indeks Harga Saham Gabungan yang sudah kembali ke level 6.100 sehingga timbul optimisme positif. Nilai tukar rupiah turut menguat ke level Rp 13.890 per dolar AS pada 4 Januari 2021.

Purchasing Managers Index  Manufaktur RI sudah mencapai level 51,3 dan terus konsisten. Kontainer di Indonesia mulai sulit didapat yang menandakan ekspor terus mengalami pelonjakan.  “Dasar-dasar ini cukup kuat secara fundamental untuk mengatakan bahwa ekonomi kita pada tahun 2021 akan lebih baik dibandingkan tahun lalu.” ujar Airlangga.

Saat ini terdapat pula kenaikan harga-harga komoditas yang menjadi andalan Indonesia seperti kelapa sawit, nikel, tembaga, batubara, dan emas yang relatif tinggi. Komoditas tersebut jika didorong dengan hilirisasi yang baik maka bisa menjadi pengungkit perekonomian.

Direktur Riset Center Of Reform on Economics Piter Abdullah Redjalam mengatakan vaksin tidak dapat menjadi faktor tunggal menghentikan pandemi. "Apalagi jika diharapkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Piter kepada Katadata.co.id, Selasa (5/1).

Meski begitu, terdapat harapan pandemi bisa berakhir lebih cepat dengan adanya vaksin. Di sisi lain, kedisiplinan melaksanakan protokol kesehatan dengan menerapkan 3 M yakni menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak tetap harus berjalan.  Pemerintah juga harus meyakinkan berbagai program bantuan kepada masyarakat dan dunia usaha dapat terealisasi secara maksimal.

Ia memperkirakan ekonomi baru pulih jika pandemi berakhir. Meski pandemi berakhir pada 2021, menurut dia, pertumbuhan ekonomi tidak mungkin ada di kisaran 5%.

Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...