Sri Mulyani Alihkan Sisa Dana PEN 2020 Rp 47,7 T untuk Vaksin Covid-19
Kementerian Keuangan mencatat penyerapan anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) hingga 31 Desember 2020 hanya mencapai Rp 579,78 triliun atau 83,4% dari target Rp 695,2 triliun. Sisa anggaran sebesar Rp 50,9 triliun telah dialokasikan pada 2021, termasuk anggaran vaksin dan dukungan kepada UMKM.
"Sisa anggaran PEN yang akan alokasi anggaran vaksin mencapai Rp 47,7 triliun, sedangkan dukungan untuk UMKM sebesar Rp 3,87 triliun," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Keterangan Pers Pelaksanaan APBN 2020, Rabu (6/1).
Sri Mulyani memerinci. anggaran PEN untuk sektor kesehatan telah terealisasi Rp 63,51 triliun dari pagu Rp 99,5 triliun. Realisasi tersebut mencakup insentif tenaga kesehatan Rp 9,55 triliun, penanganan Covid-19 mencapai Rp 42,52 triliun, dan Gugus Tugas Rp 3,22 triliun. Kemudian santunan kesehatan sebesar Rp 600 miliar, iuran Jaminan Kesehatan NasionalRp 4,11 triliun dan insentif perpajakan kesehatan realisasi Rp 4,05 triliun.
Untuk sektor perlindungan sosial, realisasi mencapai Rp 220,39 triliun dari total pagu Rp 230,21 triliun. Secara perinci, realisasi klaster perlindungan sosial untuk PKH Rp 36,71 triliun, kartu sembako Rp 41,84 triliun, BLT Dana Desa Rp 22,78 triliun, bantuan beras atau PKH Rp 5,26 triliun, bantuan tunai sembako non-PKH Rp 4,5 triliun, dan diskon listrik Rp 11,45 triliun. Kemudian, realisasi bansos sembako Rp 7,1 triliun, kartu prakerja Rp 19,98 triliun, serta bantuan subsidi upah tenaga pendidik honorer Rp 4,07 triliun.
Selain itu, realisasi bantuan subsidi tunai non-Jabodetabek Rp 32,84 triliun, bantuan subsidi gaji atau upah mencapai Rp 29,81 triliun, dan subsidi kuota internet untuk Kemendikbud Rp4,06 triliun.
Untuk sektor kementerian lembaga (K/L) dan pemda, realisasinya mencapai Rp 66,59 triliun dari total pagu Rp 67,86 triliun. Lalu dukungan UMKM terealisasi Rp 112,44 triliun. "Sebesar Rp 3,87 triliun akan digunakan untuk pendanaan dukungan UMKM/korporasi 2021," katanya.
Sementara itu, pembiyaan korporasi terealisasi Rp 60,73 triliun atau hanya setengah dari pagu Rp 120,6 triliun, sedangkan insentif usaha terealisasi Rp 56,12 trilun dari pagu Rp 62,2 triliun.
Pemerintah menggelontorkan anggaran PEN lebih dari Rp 100 triliun khusus pada Desember. Berdasarkan databoks di bawah ini, realisasi anggaran PEN hingga 25 November baru mencapai Rp 431,54 triliun.
Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance Esther Sri Astuti memperkirakan kucuran dana yang besar dari anggaran PEN pada akhir tahun ini belum dapat mendongkrak perekonomian kuartal IV 2020. "Banyak prorgram yang masih dipertanyakan efektivitasnya," kata Esther kepada Katadata.co.id, pertengahan bulan lalu.
Ia menilai perlu ada evaluasi atas alokasi dana PEN ke depannya. Ia mencontohkan, salah sat indikator yang dapat dilihat adalah apakah besaran dana PEN dapat mengurangi jumlah orang terinfeksi Covid-19. Jika belum, alokasi dana PEN terutama untuk kesehatan perlu ditinjau kembali.