ADB Pangkas Proyeksi Ekonomi RI, Kerek Prospek Ekonomi Singapura
Bank Pembangun Asia (ADB) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini dari 4,5% menjadi 4,1%. Pesimisme terhadap pemuluhan ekonomi Indonesia seiring penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM darurat untuk menahan lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Delta.
"Penguncian akan menghambat pemulihan berlangsung sejak kuartal III 2020 dan berlanjut hingga kuartal 2021 yang terjadi karena peningkatan aktivitas dan permintaan ekspor," demikian tertulis dalam laporan ADB berjudul 'Asian Development Outlook' yang rilis Selasa, (20/7).
Meski demikian, ADB tak mengubah proyeksi ekonomi Indonesia tahun depan sebesar 5%. Kasus baru Covid-19 di Indonesia sempat mencetak rekor mencapai 56 ribu kasus pada 15 Juli. Meski menunjukkan tren penurunan kasus baru dalam beberapa hari terakhir, angka kematian justru mencetak rekor baru mencapai 1.338 orang pada Selasa (20/7).
Lembaga ini juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi hampir seluruh negara Asia Tenggara. Proyeksi pertumbuhan ekonomi Malaysia dipangkas dari 6% menjadi 5,5%, Thailand dari 3% menjadi 2%, dan Vietnam dari 6,7% menjadi 5,8%. Namun, ekonomi Filipina diproyeksi tetap tumbuh 4,5%, sedangkan Singapura naik dari 6% menjadi 6,3%.
Ekonomi Malaysia juga tertekan oleh langkah pembatasan yang diberlakukan oleh pemerintah. Apalagi, belum ada tanda-tanda lonjakan kasus Covid-19 mereda. Jumlah kasus baru Covid-19 di Malaysia pada Selasa (20/7) mencapai 12.366 kasus.
Thailand dalam tiga bulan terakhir juga melaporkan lonjakan kasus tertinggi sejak kasus pertama ditemukan tahun lalu. Jumlah kasus positif Thailand sempat menunjukkan penurunan pada pertengahan Juni, tetapi kembali naik melampaui rata-rata 10.000 kasus per hari pada awal minggu ini. Pada Selasa (20/7), terdapat 11.305 kasus positif baru di Thailand.
Kenaikan kasus dalam sebulan terakhir juga dihadapi Vietnam yang tahun lalu sukses menekan laju penularan Covid-19. Vietnam pertama kali mencatat lebih dari 1.000 kasus positif harian pada 3 Juli. Angkanya terus meroket hingga rekor tertinggi 4.843 kasus harian pada 18 Juli dan mencapai 4.794 kasus pada 20 Juli.
Sementara itu, ekonomi Singapura diuntungkan oleh pengendalian kasus Covid-19 yang efektif, peningkatan permintaan dari mitra dagang utama, dan konsumsi publik yang kuat. Namun, konsumsi dan konsumsi dan investasi swasta Negeri Jiran ini masih akan terkontraksi di tengah pembatasan mobilitas dan ketidakpastian yang membayangi Covid-19.
ADB memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara dari 4,4% menjadi 4.0%. Sementara prospek ekonomi Asia secara keseluruhan dipangkas dari 7,3% menjadi 7,2%.
Menteri Keuangan Sri Mulyani pada pekan lalu menjelaskan dua skenario pertumbuhan ekonomi berdasarkan implementasi PPKM darurat. Pertama yakni skenario moderat dengan asumsi PPKM Darurat berlangsung hingga akhir Juli. Dalam skenario ini, pertumbuhan ekonomi kuartal III diperkirakan sekitar 4,6% dan kuartal IV sekitar 5,9%.
Kedua yakni skenario berat dengan asumsi PPKM darurat berlangsung hingga Agustus. Dalam skenario ini, ekonomi kuartal III tumbuh 4% dan kuartal IV tumbuh 4,6%.