Singapura Mulai Memperketat Kebijakan Moneter Akibat Lonjakan Inflasi

Agustiyanti
14 Oktober 2021, 13:41
singapura, kebijakan moneter, pengetatan kebijakan moneter
Pixabay/Graham Hobster
Ilustrasi. Ekonomi Singapura tumbuh 6,5% pada kuartal ketiga tahun ini.

Bank sentral Singapura secara tak terduga mulai memperketat kebijakan moneternya pada Kamis (14/10). Ini adalah langkah pengetatan pertama yang dilakukan Singapura dalam tiga tahun terakhir di tengah meningkatnya tekanan biaya yang disebabkan oleh kendala pasokan dan pemulihan ekonomi global.

Negeri jiran ini bergabung dengan beberapa negara lain  yang telah mulai menarik kembali stimulus moneter era pandemi karena ancaman inflasi lebih besar daripada risiko pertumbuhan yang ditimbulkan oleh virus corona.

Ekonom Senior di DBS Irvin Seah mengatakan, langkah pengetatan kebijakan ini merupakan hasil dari pertumbuhan dan inflasi yang muncul dari situasi resesi.

"Ini adalah kalibrasi ulang agar sejalan dengan fundamental ekonomi dan saya tidak memperkirakan pengetatan lebih lanjut kecuali kita melihat risiko kenaikan dalam pertumbuhan dan inflasi," katanya.

Singapura mulai pulih dări resesi tahun lalu akibat pandemi COVID-19 dan membuka kembali perbatasannya seiring angka vaksinasi yang sudah mencapai 84% dari total penduduk. Ekonomi diperkirakan tumbuh 6-7% tahun ini.

Dalam jajak pendapat Reuters, hanya dua lembaga, termasuk DBS yang memperkirakan bahwa Bank Sentral Singapura akan mengambil langkah pengetatan. Sementara itu, 11 ekonom lainnya memperkirakan MAS akan tetap mempertahankan kebijakannya. 

Alih-alih menggunakan suku bunga, MAS mengelola kebijakan moneter dengan membiarkan dolar Singapura naik atau turun terhadap mata uang mitra dagang utamanya dalam kisaran yang dirahasiakan. MAS menyesuaikan kebijakannya melalui tiga tuas: kemiringan, titik tengah, dan lebar pita kebijakan, yang dikenal sebagai nilai tukar efektif Nominal, atau S$NEER. “Lebar pita dan tingkat pusatnya tidak akan berubah,” kata MAS.

Bank sentral memperkirakan pertumbuhan ekonomi Singapura akan kembali mendekati potensinya tahun depan. Proyeksi ini terlepas dari guncangan seperti kebangkitan virus atau kemunduran dalam pembukaan kembali ekonomi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...