Lunasi Utang Anak Usaha, TBIG Terbitkan Obligasi Rp 1,4 T
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan V Tower Bersama Infrastructure Tahap II pada Desember 2021 senilai Rp 1,4 triliun. Hasil penerbitan obligasi akan dipinjamkan kepada dua anak usahanya untuk membayarkan utang.
Berdasarkan prospektus perusahaan, surat utang ini merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan V Tower Bersama Infrastructure Rp 15 triliun. Investor dapat mulai membeli obligasi dengan tenor 370 hari dan 3,6% ini pada 6-7 Desember 2021 dengan kelipatan Rp 5 juta.
Adapun bunga obligasi akan dibayarkan setiap kuartal dengan pembayaran pertama pada 9 Maret 2022 dan pembayaran bunga terakhir pada 19 Desember 2022. Sementara pelunasan obligasi akan dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo.
Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat dengan nilai 100% dari jumlah pokok dan mulai dicatatkan di bursa per 10 Desember 2021.
Dana hasil obligasi itu akan dipinjamkan ke dua anak usaha TBIG, yakni PT Tower Bersama (TB) dan PT Solu Sindo Kreasi Pratama (SKP). SKP akan mendapatkan dana senilai US$ 6,3 juta atau setara Rp89,6 miliar, sedangkan TB akan mendapatkan pinjaman US$ 69,3 juta atau setara Rp 986,2 miliar.
TB dan SKP akan menggunakan dana pinjaman untuk melunasi kewajiban fasilitas pinjaman revolving yang jatuh tempo Juni 2022 . Adapun, fasilitas pinjaman yang diberikan mencapai US$ 200 juta dengan bunga sebesar 2% per tahun di atas LIBOR untuk kreditur lokal dan 1,75% per tahun untuk kreditur asing.
Selain itu, TB akan mendapatkan pinjaman senilai US$ 68,8 juta atau setara Rp 978,7 miliar untuk membayar fasilitas pinjaman revolving yang jatuh tempo Januari 2025. Fasilitas pinjaman yang diberikan mencapai US$ 375 juta dengan bunga sebesar 1,85% per tahun di atas LIBOR untuk kreditur lokal dan 1,75% per tahun untuk kreditur asing.
Dengan kata lain, TBIG akan menggunakan seluruh dana obligasi untuk pembayaran utang anak usaha. Sebelumnya, menerbitkan Obligasi Berkelanjutan V Tahap I Tahun 2021 dengan jumlah pokok Rp 1,2 triliun.
Pada paruh pertama 2021, perseroan berhasil mencetak laba Rp 663,27 miliar, tumbuh 29,93% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Laba per saham juga naik menjadi Rp 31,79 per unit dari sebelumnya Rp 24,47 per unit saham.
Sementara itu, beban pokok penjualan meningkat 50,96% menjadi Rp 729,09 miliar pada paruh pertama tahun ini dibanding paruh pertama tahun sebelumnya. Demikian pula beban usaha yang juga naik 0,93% menjadi Rp 213,48 miliar dalam enam bulan pertama tahun ini.
Sebanyak 35,85% saham TBIG dimiliki oleh PT Wahana Anugerah Sejahtera, 23,28% dimiliki PT Provident Capital Indonesia, 2,28% dimiliki Winarto Kartono, 0,33% dimiliki Edwin Soeryadjaya, 1,33% dimiliki Hardi Wijaya Liong, dan sebanyak 0,02% dimiliki Budianto Purwahjo.