Survei BPS: Semakin Tinggi Pendidikan, Semakin Bahagia Orang Indonesia

Abdul Azis Said
31 Desember 2021, 17:03
BPS, indeks kebahagian
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
BPS mencatat penduduk yang termasuk dalam kategori tidak pernah sekolah memiliki indeks kebahagiaan paling rendah sebesar 66,94.

Survei terbaru yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan semakin tinggi pendidikan masyarakat Indonesia, maka kehidupannya cenderung makin bahagia. Hal ini terindikasi dari indeks kebahagiaan lulusan S2 dan S3 di Indonesia yang lebih tinggi dibandingkan masyarakat yang tidak pernah sekolah.

Berdasarkan survei Indeks Kebahagiaan 2021 mengklasifikasikan tingkat pendidikan masyarakat ke dalam delapan kelas. Penduduk yang termasuk dalam kategori tidak pernah sekolah memiliki indeks kebahagiaan paling rendah sebesar 66,94. Kemudian yang tidak tamat SD memiliki indeks kebahagiaan 68,83 poin. Lulusan SD sebesar 70,1, lulusan SMP sebesar 71,3 dan lulusan SMA 73,31 poin.

Tiga teratas pemilik indeks kebahagiaan tertinggi yakni tamatan Diploma I, II dan III sebesar 76,03 poin, lulusan Diploma IV atau S1 sebesar 78,05 poin dan tertinggi lulusan S2 dan S3 sebesar 82,16 poin.

"Hal tersebut menunjukkan bahwa, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin tinggi pula indek kebahagiaan rumah tangga tersebut," tulis dalam laporan tersebut dikutip Jumat (31/12).

Survei terkait indeks kebahagiaan ini dilakukan setiap tiga tahun sekali atau laporan terbaru pada tahun 2017. Dibandingkan survei sebelumnya, indeks kebahagaian orang Indonesia cenderung naik, termasuk untuk semua kelas pendidikan. Namun sebagai catatannya, kesenjangan antara indeks kebahagiaan lulusan pendidikan tertinggi dengan yang terendah semakin melebar pada tahun ini.

BPS mencatat indeks kebahagiaan penduduk dengan tingkat pendidikan tertinggi yakni lulusan S2 dan S3 pada tahun ini lebih tinggi 15,22 poin dibandingkan penduduk dengan tingkat pendidikan terendah yaitu tidak pernah sekolah. Dalam survei sebelumnya, kedua kelas pendidikan tersebut hanya terpaut 13,03 poin.

"Hal ini terjadi karena peningkatan indeks kebahagiaan penduduk dengan tingkat pendidikan terendah yakni tidak pernah sekolah lebih rendah jika dibandingkan dengan peningkatan indeks kebahagiaan penduduk dengan tingkat pendidikan tertinggi," tulis laporan tersebut.

Penduduk lulusan S2 dan S3 mencatat kenaikan indeks kebahagiaan sebesar 0,91% dibandingkan tahun 2017 sebesar 79,55 poin. Sementara indeks kebahagiaan penduduk yang tidak pernah sekolah hanya naik 0,86 poin dari survei sebelumnya 66,52 poin.

Selain itu, survei tersebut juga menunjukkan bahwa semakin tinggi pendidikan maka kepuasan terhadap pendidikan dan keterampilan yang dimiliki juga semakin tinggi. Penduduk dengan pendidikan S2 dan S3 memiliki kepuasan terhadap pendidikan dan keterampilan tertinggi yaitu sebesar 87,53 dan diikuti oleh penduduk dengan pendidikan Diploma IV atau S1 sebesar 81,41. Di sisi lain, penduduk yang tidak atau belum pernah bersekolah memiliki kepuasan terhadap pendidikan dan keterampilan terendah yaitu 45,49 poin.

Selain itu, latar belakang pendidikan tampaknya ikut berpengaruh kepada kepuasan terhadap kesehatan. Semakin tinggi pendidikan yang ditamatkan, maka semakin tinggi pula kepuasan terhadap kesehatan.

"Penduduk dengan pendidikan tetringgi yang ditamatkan yaitu S2 dan S3 memiliki nilai kepuasan terhadap kesehatan sebesar 84,07 poin, sedangkan penduduk yang tidak atau belum pernah sekolah memiliki nilai kepuasan terhadap kesehatan sebesra 69,49 poin," tulis dokume tersebut.

Dari sisi pekerjaan, masyarakat lulusan S2 dan S3 memiliki kepuasan yang lebih tinggi terhadap pekerjaan atau usahanya dibandingkan mereka yang lulusan lebih rendah.

Indeks kebahagiaan pada tahun ini diukur dengan tolak ukur tahun 2017 menggunakan keterbandingan antarwaktu. Target sampel sebanyak 75 ribu dengan level estimate provinsi. Adapun respons rate mencapai 99,5% atau 74.687 responden. Dari hasil survei menunjukkan indeks kebahagiaan penduduk Indonesia tahun ini naik dari 70,69 poin menjadi 71,49.

BPS menjelaskan, penyusunan indeks mencakup 19 indikator yang tercakup dalam tiga dimensi kehidupan, yakni kepuasan hidup, perasaan, dan makna hidup. Adapun dimensi pendidikan termasuk dalam dimensi kepuasan hidup personal, bersama dengan indikator kesehatan, pendapatan rumah tangga, kondisi rumah dan fasilitas serta pekerjaan.

Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...