Ekonomi Bali dan Papua Barat Masih Minus Tahun Lalu, Apa Penyebabnya?

Abdul Azis Said
7 Februari 2022, 14:23
ekonomi bali, ekonomi papua barat, pertumbuhan ekonomi
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/wsj.
Ilustrasi. Sektor usaha penyediaan akomodasi dan makan minum (mamin) yang menyumbang hampir seperlima ekonomi Bali masih mengalami kontraksi dalam.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun lalu mencapai 3,69%. Namun, ekonomi Bali dan Papua Barat masih mencatatkan kontraksi masing-masing mencapai 2,47% dan 0,76%. 

Kontraksi ekonomi yang dialami Bali sebetulnya masih lebih baik dibandingkan  tahun 2020 yang mencapai 9,33%. Sektor usaha penyediaan akomodasi dan makan minum (mamin) yang menyumbang hampir seperlima ekonomi Bali masih mengalami kontraksi dalam.

"Sepanjang tahun 2021 tercatat tiga pertumbuhan terendah terjadi pada kategori lapangan usaha transportasi dan pergudangan 17,50% selanjutnya penyediaan akomodasi dan mamin yang masih terkontraksi 10,2%  serta pengadaan listrik dan gas 5,08%," kata Kepala BPS Bali Hanif Yahya dalam konferensi pers secara daring, Senin (7/2).

Bali bukan satu-satunya provinsi yang masih mengalami kontraksi ekonomi. Papua Barat juga mencatat kontraksi 0,51% pada tahun lalu. Namun, kontraksi ini juga masih lebih baik dibandingkan kontraksi 0,76% pada tahun 2020.

Berdasarkan data BPS Papua Barat, sumber kontraksi tertinggi ekonomi wilayah ini berasal dari ekspor sebesar 3,43 persen. Sementara konsumsi rumah tangga mencatatkan pertumbuhan positif  0,77%. Data BPS,  struktur ekonomi Papua Barat tahun 2021 menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku didominasi oleh  ekspor sebesar 36,61%; diikuti oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga 30,81%, dan komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 22,21%.

Meski demikian, pertumbuhan ekonomi wilayah Bali dan Nusa Tenggara secara kumulatif masih berhasil positif. Ini terutama tertolong oleh perekonomian di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) yang berhasil tumbuh positif sekalipun di bawah rata-rata nasional.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...