G20 Siapkan Mekanisme Strategi Pembiayaan Kesehatan Global

Intan Nirmala Sari
3 April 2022, 14:17
G20, pandemi, kesehatan, covid-19
Kemenkeu
Wempi Saputra - Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional, Kementerian Keuangan (kiri) dan Kunta Wibawa - Sekretaris Jenderal Menteri Kesehatan RI (kanan) dalam Pertemuan the 3rd G20 Joint Finance and Health Task Force (JFHTF).

Para anggota G20 secara umum mendukung pembentukan mekanisme keuangan baru yang akan menyediakan sumber pendanaan pencegahan, kesiapsiagaan dan respons terhadap pandemi atau PPR. Hal itu dibahas dalam Pertemuan G20 Joint Finance and Health Task Force (JFHTF) secara virtual, Jumat (1/4).

Menindaklanjuti hasil pertemuan sebelumnya, pada pertemuan ketiga JFHTF, anggota G20 membahas beberapa isu. Pertama, kesenjangan pembiayaan dan kebutuhan serta modalitas untuk membangun fasilitas keuangan. Kedua, peluncuran Covid-19 Countermeasures, dan terakhir rencana aksi global untuk program One Health

Dalam pertemuan tersebut, semua anggota G20 sepakat bahwa ada kesenjangan yang signifikan yang perlu segera diatasi. Pembentukan mekanisme keuangan baru, akan menyediakan sumber pendanaan yang berdedikasi dan berkelanjutan untuk PPR pandemi dan melengkapi lanskap solusi pembiayaan yang ada.

Di samping itu, JFHTF akan menyelesaikan modalitas yang akan dilaporkan kepada para Menteri Keuangan dan Kesehatan G20. JFHFT dibawah G20 bersama dengan sekretariat JFHTF memainkan peran penting dalam mendukung koordinasi kesehatan dan keuangan guna mewujudkan PPR terhadap pandemi dan keadaan darurat kesehatan lainnya serta sejalan dengan Peraturan Kesehatan Internasional.

Pada pertemuan JFHFT ketiga, Indonesia diwakilkan oleh Staf Ahli Menteri Keuangan RI Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional, Wempi Saputra dan Sekretaris Jenderal Menteri Kesehatan RI, Kunta Wibawa.  Dalam hal ini, Indonesia berkoordinasi dengan Italia yang merupakan Co-chair untuk G20 JFHTF dalam melaksanakan pertemuan.

Pertemuan ketiga JFHTF dihadiri oleh seluruh anggota G20, negara undangan, serta organisasi internasional, seperti Badan Kesehatan Dunia atau WHO, Bank Dunia, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa Program Lingkungan atau UNEP.

Nantinya, hasil pertemuan JFHTF akan menjadi bahan masukan bagi Menteri Keuangan dan Kesehatan anggota G20, sekaligus bahan diskusi pada Pertemuan Kedua Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (2nd FMCBG), yang akan diselenggarakan bersamaan dengan Spring Meetings IMF – World Bank Group di Washington D.C. pada April 2022.

“Pertemuan JFHTF yang ketiga merupakan langkah penting bagi semua member dalam menyusun strategi pembiayaan untuk pencegahan, kesiapsiagaan dan respons terhadap pandemi atau PPR,” kata Wempi dikutip dari pernyataan resmi, Sabtu (2/4).

Wempi juga mengajak negara anggota G20 berdiskusi bersama secara produktif, karena topik yang akan dibahas sangat penting untuk persiapan para Menteri Keuangan dan Kesehatan dalam melanjutkan diskusi terkait pembiayan PPR.

“Pertemuan harus dapat memberikan para Menteri umpan balik yang mereka butuhkan untuk menyusun mekanisme keuangan baru, serta bagaimana menerapkannya.” ujarnya

Sementara itu, Kunta fokus pada pembahasan laporan dari Bank Dunia dan WHO mengenai kesenjangan pembiayaan PPR dan modalitas untuk membangun fasilitas keuangan.

"Pertemuan hari ini harus dapat menyediakan dan menyiapkan panduan serta bahan diskusi, bagi Menteri Keuangan dan Kesehatan dalam modalitas mekanisme keuangan yang baru dan preferensi strukturnya, serta bagaimana bergerak maju bersama-sama," kata Kunta.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...