Kemenkeu Siapkan Rp 339,6 T, Jaga Harga BBM Subsidi Tidak Naik di 2023
Kementerian Keuangan menegaskan tidak memiliki rencana untuk menaikkan harga bahan bakar minyak atau BBM dan listrik tahun depan. Sekalipun jumlah subsidi dan kompensasi energi menyusut pada 2023, tetapi pemerintah tetap menyediakan anggaran sebesar Rp 339,6 triliun.
"Alokasi yang ada sekarang (di dalam APBN 2023) sebagai antisipasi supaya tahun depan tidak naik," kata Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan, Made Arya Wijaya, dalam media briefing di Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/11).
Alokasi anggaran subsidi dan kompensasi energi tahun depan lebih kecil dibandingkan tahun ini yang mencapai Rp 502,4 triliun. Bahkan, Kementerian Keuangan memperkirakan anggaran tahun ini berpotensi membengkak hingga mendekati Rp 700 triliun.
Pagu subsidi dan kompensasi energi yang turun tahun depan seiring dengan harga minyak mentah Indonesia (ICP) yang diperkirakan lebih rendah, yakni US$ 90 per barrel. Dibandingkan tahun ini, yang harganya sempat berada di atas US$ 100 per barel.
Sebelumnya pemerintah telah menaikkan harga BBM bersubsidi per 3 September lalu. Harga dua BBM bersubsidi yakni Pertalite di kerek menjadi Rp 10 ribu per liter, serta Solar sebesar Rp 6.800 per liter.
Ketika ditanya mengenai arah kebijakan subsidi BBM tahun depan, Made mengatakan, "Arahan Presiden itu kalau bisa sampai dengan 2024, supaya tidak gaduh. Semua kebijakan-kebijakan besar itu kalau bisa di-hold," ujarnya.
Setelah pemerintah menaikkan harga BBM subsidi dua bulan lalu, beberapa harga BBM non-subsidi kini terpantau turun. Pertamina dan Shell menurunkan harga sejumlah produk BBM per 1 November 2022. Harga BBM jenis Super dari Shell bahkan lebih murah dibandingkan Pertamax yang sama-sama tergolong RON 92.
Mengutip laman web Shell Indonesia pada Selasa (1/11), harga BBM jenis Super turun jadi Rp 13.550 dari sebelumnya Rp 14.150 per liter. Sementara harga Pertamax keluaran Pertamina terpantau tidak mengalami perubahan harga yaitu mencapai Rp 13.900.
Penurunan harga juga terjadi pada produk BBM Shell lainnya, yaitu jenis Shell V-Power menjadi Rp 14.210 per liter dari yang sebelumnya Rp 14.840 per liter. Harga BBM jenis Shell V Power Nitro juga turun ke Rp 14.560 dari sebelumnya Rp 15.230 per liter.
Sementara PT Pertamina juga menurunkan harga BBM non-subsidi Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex per 1 November 2022. Harga Pertamax Turbo kini menjadi Rp 14.300-14.900 dari sebelumnya Rp 15.900-16.600.