Surat Utang Negara Kembali Diminati Asing, Pemerintah Raup Rp 23 T
Minat investor asing terhadap surat utang pemerintah mulai meningkat. Kementerian Keuangan mencatat penawaran yang masuk dalam lelang SUN kedua tahun ini mencapai dua kali lipat dibandingkan lelang SUN sebelumnya, penawaran asing bahkan naik hingga lebih
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, jumlah penawaran yang masuk dalam lelang kemarin mencapai Rp 59,05 triliun, naik dibandingkan lelang sebelumnya Rp 28 triliun. Dari jumlah tersebut, penawaran dari investor asing yang masuk mencapai Rp 15,37 triliun, naik dibandingkan lelang sebelumnya Rp 4,31 triliun.
"Hal ini didorong oleh rilis data ekonomi AS yang cenderung mendukung ekspektasi kebijakan the Fed untuk less aggressive pada FOMC meeting bulan Februari," kata Direktur SUN Deni Ridwan dalam keterannya, Selasa (17/1).
Selain itu, menurut dia, kinerja lelang yang positif didukung data ekonomi domestik menunjukan sentimen positif. Rilis data neraca perdagangan bulan Desember kembali mencatatkan surplus sebesar US$ 3,89 miliar, surplus selama 32 bulan beruntun.
Meski demikian, pemerintah dalam lelang kemarin hanya mengantongi Rp 23 triliun, atau 39% dari total penawaran yang masuk. Hal ini, menurut Deni, karena pemerintah mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder dan rencana kebutuhan pembiayaan APBN tahun 2023. Nominal lelang yang dimenangkan itu meningkat dari lelang sebelumnya Rp 19,05 triliun.
Lelang SUN yang digelar kemarin itu merupakan yang kedua pada tahun ini. Pemerintah melepas tujuh seri surat utang dalam lelang kedua kemarin, terdiri atas dua seri surat perbendaharaan negara (SPN) tenor pendek tiga bulan dan satu tahun, serta lima seri fixed rate (FR) tenor lima, 10, 15, 20 dan 28 tahun.
Seri paling laku yakni FR tenor lima dan 10 tahun yang mencakup 70,99% dari total penawaran yang masuk dan 71% dari penawaran yang dimenangkan. Penawaran terbesar pada tenor lima tahun sebesar Rp 22,59 triliun dan dimenangkan sebesar Rp 7,15 triliun.
Adapun jumlah penawaran yang masuk dari investor asing tersebut mayoritas pada seri SUN tenor lima dan 10 tahun yaitu Rp 11,54 triliun atau 75,11% dari total penawarannya. Nominal yang dimenangkan sebesar Rp10,74 triliun atau 46,7% dari total penawaran yang dimenangkan secara keseluruhan di lelang kemarin.
Menurut Deni, level yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan (WAY) pada lelang SUN kemarin juga turun sebesar 7-26 bps dibandingkan lelang sebelumnya. Penurunan terbesar pada seri SUN tenor 15 dan 20 tahun yaitu 26 bps.
Sesuai dengan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2023, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 31 Januari 2023.