Ada Potensi Suku Bunga BI Tak Naik Hari Ini, Berikut Ramalan Analis
Mayoritas ekonom memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 bps pada pertemuan siang ini. Namun beberapa analisis melihat ada peluang suku bunga BI justru tidak bergerak dari level saat ini 5,5%, mengindikasikan tren kenaikan bunga yang kemungkinan segera berakhir.
Tekanan inflasi mendorong Bank Indonesia mulai menaikkan bunga acuan sejak Agustus lalu dan mendorong level bunga ke 5,5% pada akhir tahun ini. Namun tekanan inflasi mulai mereda setelah menyentuh puncaknya di 5,95% secara tahunan pada September. Bank Indonesia kemudian mulai melonggarkan kenaikan bunga acuannya sejak pertemuan bulan lalu dengan kenaikan 25 bps, setelah tiga bulan beruntun mengerek bunga 50 bps.
Inflasi pada akhir 2022 tercatat 5,51%. Sekalipun di atas target bank sentral maksimal 4%, realisasinya lebih rendah dibandingkan antisipasi Bank Indonesia yang mencapai di atas 6% sebagai efek kenaikan harga BBM.
Nilai tukar rupiah juga menunjukkan tren penguatan selama pekan kedua Januari. Kurs garuda bahkan sempat menyentuh ke bawah level Rp 15.000, rekor terbaiknya selama beberapa bulan terakhir.
Inflasi yang lebih rendah dari antisipasi awal serta tren penguatan rupiah di awal tahun ini menjadi alasan beberapa analis melihat ada kemungkinan BI akan mengambil jeda dengan menahan suku bunga hari ini. Meski demikian, survei Reuters yang dilakukan kepada 29 ekonom selama 9-16 Januari menunjukkan, 80% dari mereka memprediksi suku bunga akan naik 25 bps ke 5,75% pada hari ini.
Berikut analisis lengkap dari beberapa ekonom yang dirangkum Katadata.co.id:
- Bank Central Asia - David Sumual
Suku bunga diperkirakan tidak akan naik. Hal ini mempertimbangkan kondisi keseimbangan interal yang cukup baik. Inflasi pada Desember 2022 yang di bawah ekspektasi dan rupiah menguat. Sementara dari eksternal, The Fed kemungkinan akan memperlambat kenaikan suku bunga acuannya pada pertemuan awal bulan depan seiring inflasi yang menurun. Namun setelah jeda kenaikan bulan ini, BI kemungkinan masih berpeluang mengerek suku bunga 50 bps tahun ini ke 6%.
- Samuel Sekurita - Harry Su
Suku bunga diperkirakan tidak akan naik. Hal ini mempertimbangkan rupiah yang telah menguat beberapa waktu terakhir seiring pelemahan dolar AS. Namun, ia memperkirakan masih akan ada kenaikan suku bunga tahun ini jika The Fed masih menaikan 50-75 bps. Kenaikan bertujuan untuk menjaga ketahanan eksternal Indonesia di tengah risiko penurunan kinerja ekspor.
- Mirae Asset Sekuritas - Rully A Wisnubroto
Suku bunga diperkirakan naik 25 bps menjadi 5,75%. Hal ini mempertimbangkan inflasi dan volatilitas nilai tukar yang masih tinggi. Ia juga melihat kemungkinan BI masih akan menaikkan 25 bps pada tahun ini sehingga bunga acuan akan mencapai puncaknya di 6%.
- Bank Permata - Josua Pardede
Suku bunga diperkirakan tidak akan naik hari ini. Tekanan inflasi pada akhir tahun lalu lebih rendah dari ekspektasi, termasuk inflasi inti yang terkendali di bawah 4%. Nilai tukar rupiah juga cenderung menguat. Rencana revisi aturan Devisa Hasil Ekspor (DHE) serta operasi moneter (OM) valas BI akan mendorong keseimbangan supply-demand valas di pasar domestik. Neraca transaksi berjalan yang diperkirakan mencetak surplus tahun ini juga akan menjaga fundamental nilai tukar.
Namun, BI masih memiliki ruang menaikan 50-75 bps pada tahun ini jika risk off di pasar keuangan global meningkat kedepannya.
- Bank Danamon - Irman Faiz
Suku bunga diperkirakan naik 25 bps. Inflasi Desember meskipun di bawah ekspektasi tetapi mengindikasikan kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya. Inflasi Desember secara tahunan sebesar 5,51%, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya 5,42%. Inflasi hingga pekan kedua Januari juga terpantau masih meningkat dan berpotensi naik lebih tinggi seiring produsen yang mulai meneruskan kenaikan biaya produksi ke konsumen.
Dari eksternal, BI kemungkinan mengambil langka preemptive untuk menjaga rupiah di tengah kemungkinan bunga acuan The Fed masih akan naik pada pertemuan mendatang. Selanjutnya, masih ada ruang kenaikan 50 bps lagi ke level 6,25%, namun tergantung pada perkembangan inflasi.
- Bank Mandiri - Faisal Rachman
Suku bunga diperkirakan naik 25 bps. Kenaikan suku bunga BI diperlukan untuk memastikan inflasi bisa terus menurun dan kembali lebih cepat ke target 2%-4%. Kenaikan juga diperlukan untuk antisipasi langkah kenaikan bunga acuan bank sentral utama dunia masih akan berlanjut sehingga bisa menjaga rupiah.
Kenaikan hari ini kemungkinan yang terakhir kalinya sehingga level 5,75% akan bertahan sampai akhir tahun. Namun perkiraan ini dengan asumsi bahwa inflasi akan terus menurun dan tekanan dari sisi global semakin memudar.
- Maybank Indonesia
BI kemungkinan tidak akan buru-buru menaikkan suku bunga dalam pertemuan awal tahun ini karena tidak ada urgensinya di tengah kondisi domestik yang stabil. Inflasi maupun rupiah terpantau stabil, sedangkan perekonomian Indonesia masih membutuhkan langkah moneter akomodatif di tengah risiko pelemahan.
Namun, masih ada ruang kenaikan 50 bps pada tahun ini. Kenaikan itu juga sangat bergantung pada efek yang akan ditimbulkan oleh langkah moneter The Fed ke depan. BI bisa saja tidak akan menaikan bunga tahun ini jika kondisi pasar keuangan dan makroekonomi tetap kondusif.
- Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB UI - Teuku Riefky
BI perlu menaikkan suku bunga 25 bps hari ini. Pertimbangnya, The Fed masih akan mempertahankan sikap hawkishnya pada awal 2023. Meskipun laju kenaikan bunga The Fed diperkirakan melambat, spread imbal hasil obligasi Indonesia dengan AS masih tipis, sehingga keunikan bunga lebih lanjut masih diperlukan untuk menjaga spread. Selain itu, BI masih perlu menjaga stabilitas rupiah di tengah aliran modal yang bergejolak serta mempertimbangkan inflasi yang masih berada jauh di atas target BI.
- BNI Sekuritas - Damhuri Nasution
Suku bunga BI tidak akan naik karena inflasi terjaga dan kurs cenderung menguat.