Rupiah Melemah Dekati Rp 15.000/US$ Hari Ini, Terburuk di Asia
Nilai tukar rupiah melemah pada perdagangan hari ini setelah sempat menguat signifikan pada perdagangan kemarin. Rupiah terkoreksi 0,52% menuju Rp 14.965 pada penutupan perdagangan sore ini.
Koreksi rupiah hari ini merupakan pembalikan setelah kemarin menguat hingga 1,2% hanya dalam sehari menuju ke level Rp 14.888 per dolar AS pada sesi penutupan perdagangan.
Mengutip Bloomberg, mayoritas mata uang Asia lainnya terkoreksi tetapi relatif tidak sedalam rupiah. Yuan Cina terkoreksi 0,25% bersama baht Thailand 0,33%, peso Filipina 0,37%, dolar Taiwan 0,17%, won Korsel 0,08%, dolar Hong Kong 0,03% dan yen Jepang 0,02%. Sebaliknya, ringgit Malaysia menguat hingga 0,51% bersama rupee India 0,09% dan dolar Singapura 0,38%.
Kurs rupiah dan mayoritas mata uang Asia lainnya terkoreksi sekalipun pasar tampaknya masih ramai-ramai masuk ke aset berisiko. Hal ini tercermin dari bursa saham Asia yang menguat sore ini. Nikkei 225 Jepang menguat 0,35% , Shanghai SE Composite Cina 0,76%, Hang Seng Hong Kong 1,82%, dan Kospi Korea Selatan 1,4%.
Analis DCFX Lukman Leong dalam catatannya pagi ini menyebut rupiah kemungkinan berkonsolidasi setelah menguat tajam kemarin. Penutupan rupiah sore ini sesuai rentang perkiraan Lukman sebelumnya di Rp 14.800-Rp 15.000 per dolar AS.
"Walau sentimen positif masih sangat kuat, namun investor cenderung wait and see menjelang rilis data PDB Amerika Serikat kuartal empat 2022 dan inflasi PCE," kata Lukman dalam catatannya pagi ini.
Data PDB Amerika Serikat akan dirilis besok, 26 Januari waktu AS, sementara rilis inflasi PCE pada 27 Januari. Mengutip Investing, perekonomian AS diperkirakan tumbuh 2,6% secara tahunan pada kuartal empat, melambat dari 3,2% pada kuartal sebelumnya.