Rupiah Berpeluang Menguat Berkat Data Kenaikan Pengangguran AS
Nilai tukar rupiah melemah 42 poin ke level Rp 15.475 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Namun analis melihat ada pelung rupiah menguat setelah data klaim jaminan pengangguran AS naik pada pekan lalu yang dirilis tadi malam.
Mengutip Bloomberg, rupiah berbalik menguat dari posisi pembukaan ke arah Rp 15.469 pada pukul 09.40 WIB, tetapi masih terkoreksi 0,24% dari penutupan kemarin.
Mata uang Asia lainnya bergerak bervariasi. Pelemahan terhadap dolar AS juga dialami dolar Singapura 0,06%, won Korsel 0,24%, dolar Taiwan 0,1%, ringgit Malaysia 0,01%, baht Thailand 0,13%. Sebaliknya, yen Jepang menguat 0,12, bersama peso Filipina 0,12%, rupee India 0,09% dan yuan Cina 0,03%.
Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah berpeluang menguat hari ini setelah terkoreksi beberapa hari terakhir imbas komentar hawkish The Fed soal suku bunga. Rupiah diperkirakan bergerak di rentang Rp 15.400-Rp 15.550 per dolar AS.
"Rupiah diperkirakan akan menguat oleh koreksi pada dolar AS dan penurunan besar pada imbal hasil obligasi AS setelah data klaim pengangguran AS yang lebih tinggi," kata Lukman dalam catatannya pagi ini, Jumat (10/3).
Jumalah pekerja yang mengajukam klaim baru pengangguran pada pekan lalu sebanyak 211 ribu orang, naik 21 ribu dibandingkan pekan sebelumnya dan merupakan kenaikan terbesar dalam lima bulan terakhir. Data itu keluar setelah data pekerja swasta AS menunjukkan kenaikan di atas perkiraan pasar sebesar 242 ribu orang.
Namun, Lukman menyebut apresiasi tersebht mungkin terbatas. Investor menurtnya masih akan mengantisopasi rilis data tenaga kerja lainnya yaitu nonfarm payroll alias NFP yang berpotensi mencerminkan angka-angka yang kuat. Pasar memperkirakan akan ada penambahan 205 ribu pekerja baru berdasarkan data NFP malam ini.
Investor juga akan menanti data kenaikan upah pekerja yang biasanya akan dirilis bersamaan dengan data NFP.
Berbeda, analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkirakan rupiah masih berpeluang melemah hari ini dengan tekanan dari komentar hawkish The Fed masih bertahan di pasar. Rupiah diperkirakan melemah ke Rp 15.480, dengan potensi support di kisaran Rp 15.400 per dolar AS.
Ariston melihat pasar masih wait and see menjelang pertemuan The Fed. Pasar juga masih merespon pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell beberapa hari lalu yang mengindikasikan tingkat terminal rate bunga acuan akan lebih tinggi serta peluang bank sentral AS itu meningkatkan laju kenaikan suku bunga acuannya.