Strategi Gubernur BI Perry Warjiyo Memimpin Bank Sentral Periode ke-2
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo membeberkan tujuh strategi kebijakan Bank Indonesia yang akan ditempuhnya pada periode kedua hingga 2028. Perry mengantongi restu komisi XI DPR untuk menjabat periode kedua setelah menjalani uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test di hadapan DPR.
"Berdasarkan asesmen prospek ekonomi lima tahun ke depan dan implementasi UU PSSK, kami merencanakan tujuh strategi dan kebijakan BI untuk 2023-2028," ujar Perry dalam fit and proper test di DPR, Senin (20/3).
Berikut tujuh kebijakan yang diusung Perry:
- Penguatan kebijakan dan kelembagaan Bank Indonesia sebagai implementasi dari Undang-Undang P2SK
- Penguatan bantuan kebijakan BI untuk mendukung ketahanan dari dampak gejolak global dan kebangkitan ekonomi nasional.
- Akselerasi digitalisasi sistem pembayaran untuk integrasi ekosistem ekonomi-keuangan digital (EKD) dan digitalisasi rupiah dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi.
- Pendalaman pasar uang uang efektivitas kebijakan BI serta pembiayaan perekonomian berkelanjutan (green and sustainable finance).
- Sinergi kebijakan dengan pemerintah dan mitra strategis untuk hilirisasi serta ekonomi keuangan inklusif dan hijau.
- Penguatan kebijakan dan sinergi dengan pemerintah dan mitra strategis lainnya untuk kerjasama dan hubungan internasional.
- Transformasi kelembagaan untuk semakin memperkuat profesionalitas, tata kelola yang baik, dan akuntabilitas BI.
Perry mengingatkan gejolak global yang masih berpotensi dihadapi Indonesia, Ini antara lain konflik Rusia dan Ukraina yang masih berlanjut, memanasnya perang dagang Amerika Serikat-Tiongkok, inflasi global yang tinggi, pertumbuhan ekonomi global yang melambat, dolar AS yang masih menguat, serta persepsi investor global yang masih negatif.
BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada 2023 akan melambat ke 2,6% sebelum menguat pada 2024 di 2,8%. Inflasi global 2023 juga masih tinggi diperkirakan mencapai 5,2%. Suku bunga Fed Funds Rate (FFR) juga diperkirakan tinggi di kisaran 5,25-5,5 persen selama 2023.
Presiden Joko Widodo mengusulkan Perry Warjiyo sebagai calon gubernur Bank Indonesia untuk periode keduanya melalui surat presiden (Surpres) yang disetorkan ke DPR pada Rabu (22/2). Jokowi beralasan kembali mengusulkan Perry karena mempertimbangkan kondisi ekonomi saat ini yang riskan jika dilakukan pergantian gubernur bank sentral.
"Kami tidak ingin mengambil risiko fiskal dan moneter. Itu menjadi sangat-sangat penting dan kami harus menempatkan orang-orang yang memiliki jam terbang tinggi, memiliki pengalaman tinggi," kata Jokowi di Istana IKN Nusantara, Kamis (23/2).
Berdasarkan catatan, jarang ada gubernur Bank Indonesia yang menjabat hingga dua periode. Jabatan dua periode selama BI berdiri menggantikan de Javasche Bank hanya diemban oleh Radius Prawiro dan Rachmat Saleh. Perry adalah pejabat karier di BI.
Ia memulai karir sejak 1984 dan pernah bekerja di lingkup riset ekonomi dan kebijakan moneter, isu-isu internasional, transformasi organisasi dan strategi kebijakan moneter, pendidikan dan riset kebanksentralan, pengelolaan devisa dan utang luar negeri, serta biro gubernur.