Merunut Pengalaman AS Lolos dari Gagal Bayar Utang meski Lampaui Pagu

Agustiyanti
3 Mei 2023, 06:15
dolar AS, utang amerika, utang, gagal bayar, amerika
ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Ilustrasi. Utang AS hingga Februari 2023 mencapai US$ 31,5 miliar atau setara Rp 463.000 triliun.

Kebuntuan diskusi terkait plafon utang Amerika Serikat dan risiko gagal bayar yang saat ini terjadi bukan merupakan yang pertama. Ini menjadi semacam ritual partai-partai di AS untuk mendapatkan poin politik. 

Selama dekade terakhir, Kongres telah mengesahkan pengeluaran triliunan dolar, tiga kali lipat utang nasional sejak 2009. Departemen Keuangan meminjam uang untuk membayar utang itu. Oleh karena itu, ada batas utang yang diamanatkan oleh kongres. Namun, pembuat undang-undang secara rutin melanggar batas atas apa yang dapat dipinjam, dan harus menaikkannya.

Di bawah mantan Presiden Donald Trump, kongres telah menangguhkan plafon utang tiga kali. Di bawah mantan Presiden Barack Obama, kongres menaikkan batas plafon utang sebanyak delapan kali. Menurut catatan Departemen Keuangan AS, kongres telah mengambil tindakan sebanyak 78 kali secara terpisah untuk secara permanen menaikkan, memperpanjang sementara, atau merevisi definisi batas utang sejak 1960. Dari tindakan yang diambil terkait plafon utang tersebut, 49 pelonggaran plafon utang tersebut terjadi saat presiden Republik dan 29 di bawah Demokrat.

Sebagian besar persetujuan untuk kenaikan pagu utang diiringi dengan keributan. Pada 2011, pembahasan terkait kenaikan plafon utang mengarah ke isu politik yang menimbulkan dampak signifikan.

Pertarungan atas pengeluaran pemerintah pada 2011 telah membuat Presiden Obama dan Partai Republik yang sengit memicu penurunan peringkat kredit AS dan penurunan pasar saham. Ironisnya, pertengkaran tentang terlalu banyak utang sebenarnya menambah biaya utang itu sendiri. Kantor Anggaran Kongres memperkirakan penundaan dalam menaikkan plafon utang pada 2011 meningkatkan biaya pinjaman AS sebesar US$1,3 miliar pada tahun itu.

Dalam beberapa kasus, keributan antara pemerintah dan kongres di AS terkait anggaran diikuti dengan langkah penutupan layanan pemerintah atau goverment shutdown. Ketika shutdown, pemerintah menghentikanhampir semua layanan publik, kecuali yang bersifat krusial.

Adapun. berdasarkan catatan, AS pernah mengalami 22 kali government shutdown sepanjang 1976 hingga saat ini. Namun, tak ada yang terkait langsung dengan kebuntuan pembahasan plafon utang.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...