Bappenas: Usia Penduduk Indonesia Makin Tua, Banyak Lansia
Kementerian Perencanaan Pembangunan (PPN) atau Bappenas mengungkapkan usia penduduk Indonesia semakin tua. Indonesia disebut sudah menjadi penduduk tua pada tahun ini.
Bukti bahwa Indonesia sudah menjadi penduduk tua terlihat dari proporsi penduduk usia di atas 65 tahun pada tahun ini yang sudah di atas 7%. Proporsinya diperkirakan semakin meningkat dan mencapai 16,03% dari total penduduk Indonesia pada 2050.
Sebaliknya, proporsi penduduk usia muda 0-14 tahun terus berkurang. Pada t2020 masih mencapai 24,56% dan diperkirakan menyusut menjadi 19,09% pada tahun 2050. Sedangkan proporsi penduduk produktif usia kerja yakni 15-64 tahun juga berkurang seiring makin banyaknya lansia.
"Saat ini struktur penduduk sedang berubah sangat cepat. India sudah menggeser Cina sebagai negara penduduk terbanyak, Indonesia pada 2020 masih peringkat empat tetapi pada 2045 akan turun ke posisi enam karena pertumbuhan penduduk melambat," kata Menteri PPN Suharso Monoarfa saat membuka acara Musrenbangnas RKP 2024, Selasa (16/5).
Jumlah penduduk Indonesia pada 2045 diperkirakan sebanyak 324 juta orang, bertambah 54,42 juta dibandingkan 2020. Rata-rata pertumbuhan penduduk selama 2020-2050 diperkirakan 0,67% per tahun tapi akan terjadi perlambatan setiap tahunnya.
Penurunan jumlah penduduk tersebut sejalan dengan tingkat kesuburan atau total fertility rates (TFR) yang terus turun. Dalam skenario tanpa adanya kebijakan baru atau business as usual, TFR Indonesia akan terus turun menjadi 1,9 pada 2045. TFR pada level tersebut berarti rata-rata perempuan Indonesia akan mempunya anak 1-2 orang selama masa suburnya, lebih sedikit dibandingkan periode sebelumnya.
Namun, Suharso menyebut pemerintah optimistis bisa menjaga TFR di level 2. Di samping itu, pemerintah juga ingin meningkatkan angka harapan hidup orang Indonesia di masa mendatang.
"Skenario optimis yakni skenario ini yang akan kita capai dengan menargetkan usia harapan hidup sebesar 80 tahun yang sederajat dengan negara-negara maju," kata Suharso.
Lebih lanjut, ia memaparkan ada lima kebijakan yang akan diambil pemerintah untuk merespons perubahan demografi di masa mendatang.
- mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang
- menutup kesenjangan ketertinggalan kualitas SDM
- menunjang penuaan penduduk
- mendorong perpindahan penduduk yang merata, dan
- pembangunan yang seimbang antara pedesaan dan perkotaan.
Untuk menyambut makin banyaknya lansia di masa mendatang, Suharso menyebut generasi saat ini yakni Generasi Z, Milenial dan Z harus mempersiapkan diri menjadi kaya saat tua nanti pada 2045. Di antaranya melalui pemahaman dan pelaksanaan gaya hidup yang sehat dan produktif, pemahaman dalam investasi dan menabung persiapan pensiun dan terlindung oleh perlindungan sosial yang adaptif.