Ramalan Baru IMF: Inggris Batal Masuk Resesi Tahun Ini
Dana Moneter Internasional atau IMF merevisi ke atas prospek ekonomi Inggris pada tahun ini. Ekonomi Inggris tak lagi diperkirakan masuk ke jurang resesi seperti ramalan yang dibuat lembaga tersebut pada bulan lalu.
IMF saat ini memperkirakan ekonomi Inggris tumbuh 0,4% pada tahun ini, merevisi ramalan pada bulan lalu yakni kontraksi 0,3%.
IMF mengatakan, prospek yang membaik mencerminkan ketahanan permintaan yang tak terduga. Ini sebagian dibantu oleh pertumbuhan gaji yang lebih cepat dari biasanya, pengeluaran pemerintah yang lebih tinggi, dan kepercayaan bisnis yang meningkat.
Penurunan biaya energi yang melonjak dan normalisasi rantai pasokan global juga membantu ekonomi Inggris batal memasuki resesi. "Prospek untuk pertumbuhan, meski agak membaik dalam beberapa bulan terakhir, tetap lemah," kata IMF, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (23/5).
IMF menyebut, aktivitas ekonomi Inggris telah melambat secara signifikan dibandingkan tahun lalu. Inflasi Inggris juga tetap tinggi menyusul guncangan nilai tukar yang parah akibat perang Rusia di Ukraina. Hingga batas tertentu, pasokan tenaga kerja berkurang akibat pandemi.
Inflasi Inggris kemungkinan akan turun menjadi sekitar 5% pada akhir tahun ini dari lebih dari 10% pada Maret. Inflasi Negara Pangeran Charles ini akan kembali ke target 2% pada pertengahan tahun 2025, sejalan dengan perkiraan dari Bank of England sebelumnya.
BoE telah menaikkan biaya pinjaman pada 12 pertemuan berturut-turut, menaikkan suku bunga menjadi 4,5% bulan ini, dan pasar keuangan melihatnya memuncak pada 5% akhir tahun ini.
IMF memperkirakan, ekonomi kemungkinan akan tumbuh sebesar 1% pada 2024 dan 2% dalam dua tahun berikutnya, sebelum kembali ke tingkat pertumbuhan jangka panjang sekitar 1,5%.