Rupiah Masih Bertahan di 15.000/US$ Menanti Sinyal Baru The Fed
Nilai tukar rupiah dibuka melemah 31 poin ke level 15.036 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Tekanan bersumber dari laporan data perumahan AS yang membaik serta penantian terhadap petunjuk baru arah suku bunga bank sentral AS, The Federal Reserve ke depan.
Mengutip Bloomberg, rupiah sedikit menguat ke arah Rp 15.013 per dolar AS pada pukul 09.25 WIB, tetapi masih terkoreksi 0,05% dari posisi penutupan kemarin sore.
Mayoritas mata uang Asia lainnya juga melemah terhadap dolar AS, kecuali dolar Singapura dan baht Thailand. Pelemahan paling dalam terutama dialami won Korea Selatan 0,79% , disusul ringgit Malaysia 0,22% dan rupee India 0,21%.
Rupiah diramal masih akan tertekan pada hari ini. Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra menyebut sentimen hawkish dari bank sentral AS, The Fed akan membebani rupiah hari ini. Ia memperkirakan kurs garuda melemah ke arah 15.050, dengan potensi support di kisaran 14.950 per dolar AS.
Pasar akan menanti testimoni Gubernur The Fed Jerome Powell dalam rapat laporan tahunnya di Kongres AS pada Rabu waktu AS. Pasar mencari petunjuk baru terkait arah kebijakan suku bunga The Fed ke depan setelah pertemuan pekan lalu mengindikasikan mayoritas pembuat kebijakan bank sentral melihat kemungkinan kenaikan dua kali lagi tahun ini.
Tekanan terhadap rupiah semakin bertambah usai rilis data perumahan di AS menunjukkan perbaikan. "Pertumbuhan yang lebih bagus dari ekspektasi ini mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya," kata Ariston dalam catatannya pagi ini, Rabu (21/6).
Mengutip Reuters, data yang rilis semalam menunjukkan pembangunan rumah baru di AS untuk segmen rumah keluarga tunggal melonjak pada Mei, menyentuh rekor tertinggi dalam tiga dekade terakhir. Izin pembangunan rumah baru ke depan juga meningkat. Data ini mengindikasn pasar properti AS mungkin masih resilien setelah dipukul serangkaian kenaikan suku bunga.
Senada, analis pasar uang Lukman Leong juga melihat peluang pelemahan rupiah usai rilis data perumahan AS dan jelang komentar Powell di depan Kongres. Ia memperkirakan, rupiah bergerak di rentang 14.950-15.100 per dolar AS.