Rupiah Melemah Nyaris Rp 15.000 per Dolar AS Imbas Rencana The Fed

Abdul Azis Said
23 Juni 2023, 09:57
Pelaku pasar masih mencermati kemungkinan kenaikan suku bunga bank sentral AS, The Fed dua kali lagi tahun ini.
ANTARA FOTO/REUTERS/Brendan McDermid/wsj
Pelaku pasar masih mencermati kemungkinan kenaikan suku bunga bank sentral AS, The Fed dua kali lagi tahun ini.

Rupiah kembali bergerak melemah mendekati Rp 15.000 per dolar AS. Rupiah turun 41 poin ke level 14.983 per dolar AS pada pembukaan di pasar spot, Jumat (23/6).

Pelaku pasar masih mencermati kemungkinan kenaikan suku bunga bank sentral AS, The Fed dua kali lagi tahun ini. Dikutip dari Bloomberg, rupiah melanjutkan pelemahan ke arah 14.998 pada pukul 09.20 WIB, atau melemah 0,38% dibandingkan posisi penutupan kemarin sore.

Mayoritas mata uang Asia lainnya berguguran pagi ini. Won Korea Selatan melemah 0,58%, disusul ringgit Malaysia 0,41%, baht Thailand 0,28%, dolar Singapura 0,21%, dolar Taiwan 0,12% dan peso Filipina 0,03%. Sebaliknya, rupee India, yuan Cina dan yen Jepang menguat.

Rupiah diramal berbalik melemah hari ini setelah komentar bos The Fed soal kenaikan suku bunga. Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkirakan rupiah melemah ke arah 15.000, dengan potensi support di kisaran 14.930 per dolar AS.

Survei CME Group menunjukkan mayoritas pasar memperkirakan The Fed akan menaikkan bunga 25 bps pada pertemuan bulan depan. Hal ini setelah pidato Gubernur The Fed Jerome Powell di Kongres AS dua hari terakhir yang mempertegas rencana kenaikan bunga lagi tahun ini.

Powell mengatakan tugas untuk menurunkan inflasi di AS masih jauh dari target 2%. Karena itu, kemungkinan masih ada kenaikan dua kali lagi kenaikan tahun ini. Meski demikian Powell juga menegaskan kenaikan akan dilakukan dengan laju lebih moderat.

"Data ekonomi AS juga tidak sepenuhnya menunjukkan tanda-tanda perlambatan, data perumahan AS yang dirilis semalam memperlihatkan pertumbuhan yang bisa menyumbang inflasi," kata Ariston dalam catatannya pagi ini, Jumat (23/6).

Dari dalam negeri, fundamental ekonomi yang baik diharap bisa menahan pelemahan rupiah. Ariston masih optimistis dengan pertumbuhan ekonomi dan inflasi Indonesia yang stabil tahun ini.

Senada, analis pasar uang Lukman Leong memperkirakan rupiah akan melemah hari ini tertekan komentar hawkish Powell soal kenaikan suku bunga. Di samping itu, kembalinya tren kenaikan suku bunga bank sentral di negara lain juga bisa menekan rupiah. Ia memperkirakan kurs garuda akan bergerak di rentang 14.900-15.000 per dolar AS.

Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...