Daftar Barang yang Harganya Naik Sepanjang 2023: Beras, Rokok, Ayam
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga-harga barang dan jasa meningkat 1,24% sepanjang semester pertama tahun ini. Kenaikan inflasi pada sepanjang tahun ini, terutama disumbangkan oleh kenaikan harga beras, rokok, dan ayam.
"Pola inflasi semester satu selalu di bawah target, kecuali pada 2022. Saat itu, inflasi secara year to date sudah mencapai 3,19%," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/7).
Ia menjelaskan, komoditas utama penyumbang inflasi tengah tahun 2023 didorong oleh volatile food atau harga pangan bergejolak. Adapun rokok kretek filter dan bawang putih selalu menyumbang kenaikan harga setiap bulan. Rokok kretek filter menyumbang 0.14% terhadap kenaikan harga-harga sepanjang paruh pertama tahun ini, disusul bawang putih sebesar 0,07%.
Komoditas lainnya yang menyumbang kenaikan harga cukup besar yakni beras sebesar 0,2% dan daging ayam ras 0,09%. Namun kedua komoditas itu hanya menyumbang inflasi selama empat bulan pada semester pertama.
Berdasarkan komponennya, penyumbang inflasi selama semester pertama tahun ini terutama pada kelompok harga pangan bergejolak sebesar 3,22%. Ini misalnya beras, daging ayam ras, bawang putih dan bahan pangan lainnya.
Sementara, komponen inti menyumbang 1,06% terutama dari emas perhiasan, kontrak rumah dan komoditas lainnya. Sementara kelompok harga diatur pemerintah hanya memberi andil 0,13% terutama karena rokok kretek filter.
Adapun harga bahan-bahan makanan naik 3,17% sepanjang semester pertama tahun ini. Sementara, harga-arga energi seperti BBM turun 0,94% karena penurunan harga bensin dan solar dalam beberapa bulan terakhir.
BPS juga mencatat, sebanyak 62 kota mencatat inflasi semester pertama tahun ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional, mayoritas di wilayah Jawa, Kalimantan, Maluku dan Papua. Sementara itu, 26 kota mencatat inflasi di bawah level nasional, kebanyakan kota-kota di Pulau Sumatera. Hanya satu kota yang mencatatkan deflasi yakni Kota Bandung dan satu kota yang mencatatkan inflasi setara Kota Jambi.
Kota Bandung mencatat deflasi alias penurunan harga-harga sepanjang enam bulan terakhir sebesar 0,30%. Pudji menjelaskan, deflasi disebabkan karena penurunan tarif PDAM di kota tersebut. Di sisi lain, harga-harga naik paling tinggi di Kota Merauke sebesar 4,65%.