APBN Surplus Rp152 Triliun pada Semester I, Penerimaan Pajak Moncer

Abdul Azis Said
4 Juli 2023, 08:29
Pekerja melintas di halte Transjakarta Tosari, Jakarta, Kamis (5/1). Pemerintah mencatat, pertumbuhan penerimaan pajak penghasilan (PPh) badan mencapai 71,72 persen (yoy) pada 2022. Realisasi ini menguat signifikan dibanding pertumbuhan tahun lalu yang me
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Pekerja melintas di halte Transjakarta Tosari, Jakarta, Kamis (5/1). Pemerintah mencatat, pertumbuhan penerimaan pajak penghasilan (PPh) badan mencapai 71,72 persen (yoy) pada 2022. Realisasi ini menguat signifikan dibanding pertumbuhan tahun lalu yang mencapai 25,58 persen (yoy).

Kementerian Keuangan melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN pada semester pertama tahun ini surplus Rp 152,3 triliun. Penerimaan negara bahkan sudah melampaui separuh target, terutama ditopang pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak atau PNBP.

 "Keseimbangan primer surplus Rp 368,2 triliun. Ini hasil positif yang sangat baik," tulis Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam unggahan di akun Instagramnya @smindrawati dikutip Selasa (4/7).

Surplus APBN selama enam bulan bulan beruntun ditopang penerimaan negara yang tumbuh kuat. Kementerian Keuangan sudah mengumpulkan pendapatan negara Rp 1.407,9 triliun atau setara dengan 57,2% dari target tahun ini. Pendapatan tersebut tumbuh 5,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Penerimaan pajak pada semester pertama 2023 tercatat Rp 970,2 triliun atau sebesar 56,5% dari target tahun ini. Hal itu terutama disumbangkan dari Pajak Penghasilan Badan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dalam negeri yang masih tumbuh dua digit.

Sri Mulyani menyebut pemulihan ekonomi yang masih kuat menjadi alasan penerimaan pajak tahun ini tetap moncer.

Hasil gemilang juga terjadi pada PNBP. Kemenkeu sudah mengumpulkan Rp 302,1 triliun PNBP atau 68,5% dari target. Nilainya naik 5,5% dibandingkan tahun lalu terutama karena pertumbuhan yang masih kuat dari PNBP non migas dan setoran dividen BUMN.

 "Namun pelemahan harga komoditas diwaspadai," kata Sri Mulyani.

 Sementara, penerimaan dari kepabeanan dan cukai tercatat Rp 135,4 triliun, turun 18,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Realisasi ini belum mencapai separuh dari target penerimaan tahun ini.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...