Mengapa Aturan DHE Bisa Bantu Mengurangi Ketergantungan Utang Asing?

Abdul Azis Said
2 Agustus 2023, 12:56
utang luar negeri, utang
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Ilustrasi. Aturan baru devisa hasil ekspor berpotensi membawa pulang devisa mencapai US$ 60 miliar.

Aturan baru soal kewajiban untuk memarkirkan devisa hasil ekspor atau DHE sumber daya alam di dalam negeri disebut dapat membantu Indonesia mengurangi ketergantungan terhadap utang luar negeri. Mengapa demikian?

Gubernur BI Perry Warjiyo dalam pernyataannya pada konferensi pers Selasa sore (1/8) menyebut, aturan baru DHE bisa menambah likuditas valas di dalam negeri. Hal itu akan mendukung perekonomian domestik, termasuk mengurangi kebutuhan menerbitkan utang luar negeri. 

"Jadi yang DHE SDA ini tentu saja akan mendorong ekonomi supaya tidak terlalu banyak utang, untuk hilirisasi dan pendalaman pasar keuangan," ujarnya. 

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menjelaskan, tambahan likuditas valas dari aturan DHE akan mendorong tingkat bunga pinjaman valas di dalam negeri menurun. Tingkat bunga pinjaman tersebut kan semakin kompetitif dengan tingkat bunga pinjaman valas yang ditawarkan bank luar negeri.

Dalam hitungan Bank Indonesia, ada potensi tambahan likuditas valas US$8 miliar - US$9 miliar per bulan dengan aturan baru DHE ini. Namun, nilainya bergantung pada tingkat kepatuhan para eksportir. Semakin rendah kepatuhannya, maka tambahan likuditas valas bisa lebih rendah.

"Artinya kalau likuiditasnya cukup tinggi di dalam negeri, suku bunga valasnya bersaing (menjadi lebih rendah), maka memang korporasi akan berpikir buat apa menarik utang luar negeri," kata Josua, Rabu (2/8).

Di sisi lain, ia melihat utang asing yang ditarik oleh pemerintah mungkin tidak akan begitu terpengaruh. Alasannya, penerbitan surat utang global pemerintah Indonesia bukan hanya bertujuan menambah likuiditas valas domestik tetapi juga untuk menyediakan alternatif investasi di pasar global sehingga investor internasional tertarik berinvestasi di dalam negeri.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...