Target Setoran Dividen BUMN Turun Tahun Depan Jadi Rp 80,84 T
Pemerintah menargetkan setoran dividen dari Badan Usaha Milik Negara atau BUMN mencapai Rp 80,94 triliun pada tahun depan, turun 0,8% dibandingkan perkiraan setoran dividen tahun ini sebesar Rp 81,53 triliun. Hingga akhir Juli, perusahaan-perusahaan pelat merah telah menyetorkan dividen mencapai Rp 60,23 triliun.
Mengutip dokumen Nota Keuangan RAPBN 2024, setoran dividen yang lebih rendah dibandingkan outlook tahun ini mempertimbangkan dinamika kondisi global dan stabilitas politik yang dapat memengaruhi kinerja perekonomian domestik dan berdampak pada kinerja keuangan BUMN tahhun ini. Pemerintah juga melihat tantangan terhadap penguatan tata kelola perlu terus dilakukan terutama sejalan dengan kebijakan restrukturisasi BUMN yang berdampak pada jumlah BUMN yang semakin sedikit.
Dalam rangka pencapaian target pendapatan dari dividen BUMN 2024 mendatang, pemerintah akan melakukan beberapa langkah kebijakan, sebagai berikut:
- Transformasi BUMN melalui perbaikan tata kelola, penguatan fungsi manajemen risiko, dan pengawasan secara berkelanjutan, serta penerapan aspek environmental social governance (ESG) dalam program kerja dan setiap investasi yang dilakukan.
- Pengawasan efektivitas kinerja penyertaan modal negara (PMN) terhadap kinerja usaha BUMN sebagai agen pembangunan.
- Evaluasi proses penetapan dividen dengan mempertimbangkan profitabilitas, likuiditas, kebutuhan pendanaan, persepsi investor, regulasi, dan covenant.
- Penguatan early warning untuk mendorong kinerja BUMN yang lebih baik.
Adapun berdasarkan data APBN Kita edisi Agustus 2023, setoran dividen BUMN telah mencapai Rp 60,23 triliun hingga Juli. Realisasi ini sudah melampaui target yang dipatok dalam APBN 2023 sebesar Rp 49,1 triliun. Namun, pemerintah memperkirakan setoran dividen BUMN hingga akhir tahun mencapai Rp 81,53 triliun.
Realisasi dividen BUMN hingga Juli 2023 mencakup dividen dari sektor perbankan mencapai Rp 40,84 triliun dan nonperbankan sebesar Rp 10,4 triliun. Perkiraan realisasi dividen hingga akhir tahun lebih tinggi dibandingkan realisasi pada tahun lalu yang mencapai Rp 80,2 triliun. Berikut daftar 10 BUMN penyetor dividen terbesar tahun anggaran 2022 menurut laporan BPK:
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk: Rp14.04 triliun
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk: Rp8.75 triliun
- PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk: Rp7.73 triliun
- PT Pertamina (Persero): Rp2.92 triliun
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk: Rp1.63 triliun
- PT Pelabuhan Indonesia (Persero): Rp1.31 triliun
- PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero): Rp900 miliar
- PT Pupuk Indonesia (Persero): Rp750 miliar
- PT PLN (Persero): Rp750 miliar
- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk: Rp522 miliar