RI Tak Dapat Dana Pandemi Putaran 1, Kemenkeu: Proposal Kita Bagus

Abdul Azis Said
21 Agustus 2023, 15:16
pandemi, dana pandemi
ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/YU
Ilustrasi. Proposal Indonesia untuk mengajakukan dana pandemi ditolak.

Indonesia tidak masuk dalam daftar negara yang proposalnya disetujui untuk memperoleh dana pandemi tahap pertama oleh Dewan Pengurus Dana Pandemi. Padahal, Kementerian Keuangan mengklaim proposal yang diajukan pemerintah memiliki kualitas tinggi.

"Dari kriteria yang ada itu, proposal Indonesia masuk kelompok yang cukup kompetitif. Kami agak mempertanyakan sebetulnya, meski memang, ada pertimbangan lain. Namun dari sisi kualitas, proposal Indonesia sudah bagus," ujar Kepala Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral, Kemenkeu Yogi Rahmayanti dalam media briefing di Jakarta, Senin (21/8).

Dewan Pengurus Dana Pandemi telah membuka putaran pertama untuk menampung proposal dari negara-negara dunia terkait kebutuhan pendanaan pandemi di masa mendatang. Lembaga di bawah Bank Dunia itu menerima 197 aplikasi atau proposal yang diajukan 133 negara, salah satunya dari Indonesia. 

Meski tak lolos, Yogi menyebut Dewan Gubernur Dana Pandemi telah mengakui bahwa proposal yang diajukan Indonesia memiliki 'kualitas tinggi'. Adapun pemerintah akan menyiapkan strategi untuk proposal yang akan diajukan untuk putaran kedua.

"Komitmen dana suda ada di sana, sekarang kami lebih mendorong percepatan agar usulan-usulan yang sudah diakui berkualitas dan memenuhi syarat bisa segera mendapat pendanaan. Kami sedang formulasikan strategi agar proposal Indonesia bisa memiliki probabilitas tinggi untuk didanai," kata Yogi.

Dana Pandemi dibentuk pada September tahun lalu di bawah keketuaan G20 Indonesia. Dana Pandemi ini merupakan mekanisme pembiayaan multilateral pertama di dunia yang fokus memberi hibah kepada negara miskin dan berpendapatan rendah dalam mempersiapkan pandemi di masa mendatang. 

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...