Cina Akan Beli Produk Pertanian ASEAN Senilai US$ 150 Miliar

Andi M. Arief
6 September 2023, 11:03
Perdana Menteri Cina Li Qiang menyampaikan pandangan saat KTT ke-26 ASEAN-China di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (6/9/2023).
ANTARA FOTO/MEDIA CENTER KTT ASEAN 2023/M Agung Rajasa/pras.
Perdana Menteri Cina Li Qiang menyampaikan pandangan saat KTT ke-26 ASEAN-China di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (6/9/2023).

Perdana Menteri Cina Li Qiang berencana untuk meningkatkan perdagangan dengan ASEAN, khususnya terkait komoditas pertanian. Li mencatat nilai perdagangan Cina dan ASEAN terkait komoditas pertanian sejauh ini telah mencapai lebih dari US$ 55 miliar.

Li mencatat total nilai perdagangan Cina dan ASEAN di semua jenis komoditas mencapai US$ 970 miliar pada 2022. Nilai perdagangan Cina-ASEAN tersebut naik lebih dari dua kali lipat jika dibandingkan dengan pencapaian 2012.

"Kita telah menjadi mitra perdagangan satu sama lain selama tiga tahun terakhir. Presiden XI Jinping telah berkomitmen bahwa Cina akan membeli produk pertanian dari ASEAN hingga US$ 150 miliar," kata Li dalam ASEAN Indo Pacific Forum 2023, Rabu (6/9).

Li menjelaskan komitmen negaranya akan direalisasikan pada 2023-2028. Negeri Panda tersebut berkomitmen untuk keuntungan bersama dan kerja sama yang meningkatkan produktivitas.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indonesia mengalami defisit perdagangan nonmigas dengan Cina mencapai US$ 621 juta atau setara Rp 9,37 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.092 per dolar AS pada Juli 2023. Defisit perdagangan terjadi seiring impor yang melonjak pada bulan lalu dibandingkan Juni 2023.

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, Indonesia mencatatkan defisit perdagangan nonmigas paling besar dengan Cina, disusul Australia sebesar US$ 549,3 juta, dan Jerman sebesar US$ 459 juta.

"Defisit perdagangan dengan Cina didorong oleh lonjakan ekspor pada kelompok barang mesin, peralatan mekanik, peralatan elektrik, dan barang dari plastik," ujar Amalia, Selasa (15/8).

Total impor nonmigas dari Cina melonjak 14,3% pada Juli 2023 dibandingkan bulan sebelumnya menjadi US$ 5,54 miliar, sedangkan ekspor ke Cina naik 7,52% menjadi US$ 493 miliar.

Pangsa pasar impor dari Cina mencapai  33,76% dari total impor nonmigas, sedangkan pangsa pasar ekspor Indonesia mencapai 25,07% dari total ekspor nonmigas.

Dari sisi ekspor non migas, Cina mencatatkan US$ 4,93 miliar dengan pangsa 25,07% terhadap total nilai ekspor non migas Indonesia, terutama besi baja dan bahan bakar mineral.

Meski masih mencatatkan defisit dagang dengan Cina, secara keseluruhan neraca perdagangan Tanah Air masih mencetak surplus  sebesar US$ 1,3 miliar pada Juli 2023. Namun, surplus tersebut anjlok dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai US$ 3,45 miliar dan terendah dalam tujuh tahun terakhir.  

Adapun tiga negara penyumbang surplus terbesar adalah India sebesar US$ 1,37 miliar, Amerika Serikat sebesar US$ 1,14 miliar, dan Filipina US$ 718,6 juta.

Reporter: Andi M. Arief

Untuk kelima kalinya, Indonesia didapuk menjadi Keketuaan ASEAN. Situasi dunia tahun ini yang belum kondusif tentu menjadi tantangan tersendiri dalam mengemban amanah tersebut. Persaingan kekuatan besar dunia yang meruncing mesti dikelola dengan baik agar konflik terbuka dan perang baru tidak muncul, terutama di Asia Tenggara.

Keketuaan Indonesia juga diharapkan menjadi pintu bagi ASEAN untuk berperan aktif dalam perdamaian dan kemakmuran di kawasan melalui masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, Indonesia hendak memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.

Simak selengkapnya di https://katadata.co.id/asean-summit-2023 untuk mengetahui setiap perkembangan dan berbagai infomasi lebih lengkap mengenai KTT Asean 2023.

#KatadataAseanSummit2023 #KalauBicaraPakaiData

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...