Tren Pelemahan Rupiah Berlanjut, Pasar Masih Tunggu Kebijakan The Fed

 Zahwa Madjid
19 September 2023, 09:24
Petugas bank menghitung uang pecahan rupiah di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (22/11/2022). Bank Indonesia akan mengendalikan nilai tukar rupiah agar lebih menguat ke level Rp15.070 per dolar AS pada tahun 2023, sehingga implikasi pertumbuhan ekono
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
Petugas bank menghitung uang pecahan rupiah di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (22/11/2022). Bank Indonesia akan mengendalikan nilai tukar rupiah agar lebih menguat ke level Rp15.070 per dolar AS pada tahun 2023, sehingga implikasi pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan lebih rendah yakni 4,37 persen (yoy) dibanding prognosa BI pada tahun 2022 yang sebesar 5,12 persen.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka melemah 0,09% ke level 15.370 pada awal perdagangan Selasa (19/9). Ekonom memperkirakan tren pelemahan rupiah akan terus berlanjut.

Pengamat pasar uang, Lukman Leong memprediksi rupiah akan bergerak datar  dengan kecenderungan melemah terbatas. Dengan absennya data ekonomi penting dari AS maupun Indonesia hari ini, investor cenderung wait and see

“Rupiah diperkirakan akan bergerak dalam rentang 15.300-15.450,” kata Lukman dalam risetnya.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menilai rupiah masih berpeluang melemah terhadap dolar AS hari ini karena pasar menantikan hasil rapat bank sentral AS pada Kamis (19/9) dini hari. 

The Fed berpotensi menaikkan suku bunga ditunjang membaiknya data ekonomi AS  dan inflasi yang masih belum turun ke 2%. Namun demikian, pasar memperkirakan The Fed memiliki peluang untuk tetap mempertahankan suku bunga.

“Tapi The Fed mungkin akan memberikan indikasi untuk tetap mendukung kebijakan suku bunga tinggi,” kata Ariston dalam risetnya.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...