Rupiah Menguat Setelah Risalah Pertemuan The Fed Dirilis
Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami penguatan 0,04% ke level 15.692 pada perdagangan hari ini, Kamis (12/10). Pada penutupan sebelumnya, rupiah sempat menembus level 15.715.
Analis mata uang, Lukman Leong, memperkirakan pergerakan rupiah akan bergerak datar dengan kecenderungan menguat terbatas. Hal tersebut disebabkan oleh risalah pertemuan FOMC bank sentral AS yang tidak terlalu hawkish.
Sebagai informasi, hawkish adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kebijakan moneter yang cenderung kontraktif seperti menaikkan suku bunga atau mengurangi neraca bank sentral.
“Investor masih wait and see menantikan data inflasi AS malam ini yang diperkirakan akan turun ke 3.6%,” kata Lukman kepada Katadata.co.id, Kamis (12/10).
Lukman memprediksi rupiah akan bergerak dalam rentang 15.650-15.750.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra pun memprediksi rupiah berpeluang menguat hari ini terhadap dolar AS seiring dengan penurunan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS. Yield tenor 10 tahun pagi ini sudah bergerak di kisaran 4,5% setelah sebelumnya bergerak di atas 4,6%
Penurunan yield tersebut kemungkinan disebabkan meningkatnya ekspektasi pasar bahwa Bank Sentral AS tidak akan menaikan suku bunga acuannya lagi sesuai pernyataan para petinggi bank sentral AS belakangan ini dan hasil notulen FOMC yang dirilis dinihari tadi.