Harga Bawang Putih Makin Mahal, Pemerintah akan Sanksi Importir
Pemerintah tengah mempertimbangkan untuk memberikan sanksi kepada importir bawang putih yang tak merealisasikan kuota impor. Realisasi impor bawang putih masih jauh berada di bawah kuota yang telah diberikan pemerintah meski harnya terus naik.
Berdasarkan data Bapanas, rata-rata harga bawang putih bonggol secara nasional mencapai Rp 36.360 per kilogram (kg) pada hari ini. Angka tersebut naik 43,43% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 25.350 per kg.
Kenaikan harga terjadi karena stok di pasar yang tak mencukupi kebutuhan. Badan Pangan Nasional menyebut, kebutuhan bawang putih mencapai 669.545 ton per tahun atau 55.795 ton per bulan. Namun, produksi di dalam negeri diperkirakan hanya mencapai 23.528 ton sepanjang 2023.
Di sisi lain, realisasi impor sepanjang Januari-Agustus 2023 hanya mencapai 344.798 ton. Masih 268.699 ton kuota impor bawang putih yang seharusnya direalisasikan pada September-Desember 2023.
“Realisasi impor itu harusnya sepakat dan ada komitmen penuh bagi pemegang kuota impor. Kalau realisasinya tidak ada, perlu ada punishment," kata Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi dalam keterangan resmi, Rabu (18/10).
Arief menilai, sanksi tersebut penting mengingat keterlambatan impor bawang putih dapat mengganggu stok nasional. Ia pun memastikan realisasi impor bawang putih tidak akan mengganggu harga di tingkat petani.
Arief berencana untuk memberikan fleksibilitas pada importir bawang putih jika disparitas harga impor dan di dalam negeri cukup besar. Namun, ia memastikan akan menjalankan rekomendasi Ombudsman RI untuk membatasi kuota impor.
Menurut dia, pembatasan kuota impor tersebut bertujuan menghindari kelebihan pasokan di dalam negeri. Strategi tersebut pada akhirnya diperlukan untuk menjaga harga bawang putih di tingkat petani lokal.
"Tentu pemerintah selalu ingin mensejahterakan petani kita. Kami akan atur impor bawang putih untuk kecukupan stok penyangga kebutuhan nasional," ujarnya.
Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika mengatakan, harga bawang putih yang dinikmati konsumen cukup tinggi. Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh regulasi pemberian izin impor yang tidak dijalankan secara optimal.
"Kami tentunya sesuai dengan roda berjalan kalau itu diabaikan dalam 30 hari, kami akan melakukan (penyampaian) rekomendasi (sampai) atasannya Menteri (terkait) yaitu Presiden,” kata Yeka.