Visi Misi Anies - Muhaimin: Rasio Utang Turun Jadi 30% di 2029
Calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menjadi yang pertama mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Kamis (19/10).
Pendaftaran tersebut, menurut Anies, membantah pandangan Koalisi Perubahan tidak solid. Ia memastikan Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tetap kompak mendukungnya dan Muhaimin.
“Seluruh Indonesia melihat kata-kata dan pikiran pesimis itu lenyap,” kata Anies di Kantor KPU, Jakarta, kemarin.
Capres dan cawapres tersebut juga telah membuat visi, misi dan program kerja apabila terpilih dalam Pemilihan Presiden alias Pilpres 2024. Bertajuk Indonesia Adil Makmur untuk Semua, pasangan yang disebut AMIN itu menjabarkan sejumlah kebijakan fiskal dan moneternya.
Di bidang fiskal, keduanya berjanji mendorong efisiensi anggaran dengan memprioritaskan belanja produksi. Harapannya, ruang fiskal melebar dan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) rata-rata sebesar 5,5% sampai 6,5% per tahun, dari 2025 sampai 2029.
Lalu, apabila terpilih, AMIN akan meningkatkan rasio pajak dari 10,4% pada 2022, menjadi 13% hingga 16% pada 2029. Terkait utang, rasionya terhadap PDB juga akan berkurang dari 38,1% pada tahun ini menjadi 30% pada 2029.
Salah satu cara menurunkan rasio tersebut adalah mengoptimalkan komposisi utang dengan penerbitan surat berharga negara atau SBN yang terencana. “Guna memperoleh suku bunga terendah,” tulis dokumen visi-misi Anies-Muhaimin.
Untuk perencanaan anggaran pendapatan dan belanja negara, AMIN mendorong konsep penganggaran multi tahun. APBN disusun setidaknya untuk tiga tahun ke depan dalam kerangka medium term expenditure framework.
Di bidang moneter, target inflasi AMIN adalah 2% sampai 3% per tahun pada 2025 hingga 2029. Selain itu, keduanya juga akan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah untuk mendorong ekspor dan mendongkrak investasi.