Ekonom: Dampak Kenaikan Suku Bunga BI Baru Terasa Awal Tahun Depan

 Zahwa Madjid
23 Oktober 2023, 11:05
suku bunga
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (3/1/2023).

Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) dari level 5,75% ke level 6% pada pekan lalu. Lalu, bagaimana dampak kenaikan suku bunga acuan terhadap kondisi perbankan nasional, terutama aktivitas pembiayaan?

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Moch Amin Nurdin mengatakan perbankan tidak  akan langsung merespons kenaikan suku bunga acuan BI pada akhir tahun ini. Akan tetapi, berpotensi mulai menaikkan suku bunga kredit paling tidak pada awal tahun depan. 

"Kalau kaitannya dengan kenaikan suku bunga BI, dampaknya dengan suku bunga KPR saya kira secara umum bank baru akan menyesuaikan suku bunga pada kuartal pertama 2024 dan ini akan langsung kalau tidak ada perubahan yang signifikan," ujar Amin kepada Katadata.co.id, dikutip Senin (23/10).

Amin menjelaskan kenaikan suku bunga kredit perbankan itu tak hanya akan berdampak pada aktivitas kredit properti, tetapi juga kredit industri di sektor lain.

Menurut dia, kenaikan suku bunga BI menjadi tantangan tersendiri untuk sektor perbankan.

Pasalnya, perbankan akan dituntut untuk menjaga kesenjangan nilai antara cost of fund atau biaya pendanaan dan cost of borrowing atau biaya pinjaman. Ini berlaku terutama untuk kredit jangka panjang yang bunganya dinilai cukup kompetitif.

Pengamat Perbankan Paul Sutaryono memperkirakan kenaikan suku bunga acuan BI itu tidak akan mendorong kenaikan suku bunga kredit perbankan dalam waktu dekat. Pasalnya, ia menilai likuiditas perbankan saat ini masih cukup tinggi.

“Hal itu tampak pada rasio alat likuid atau non-core deposit 118,50%, jauh di atas ambang batas 50%,” kata Paul.

Demikian pula dengan alat likuid atau dana pihak ketiga tercatat 26,49% di atas ambang batas 10%.

Untuk itu, suku bunga kredit pemilikan rumah atau KPR diharapkan tidak naik dalam waktu dekat. Salah satu alasannya, karena harga rumah bersubsidi sudah naik lebih dulu. 

“Dengan demikian, masyarakat menengah ke bawah masih mampu menjangkau KPR bersubsidi,” kata Paul.

Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Lavinda

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...