Jokowi: Kas Negara Sisa Rp 616 Triliun, 'Napas' Ekonomi Masih Panjang
Presiden Joko Widodo mengungkapkan sisa kas dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tercatat Rp 616 triliun. Menurut dia, kondisi tersebut menjadi napas panjang untuk perekonomian negara setidaknya hingga 2024 mendatang.
Berdasarkan APBN 2023, pemerintah menargetkan pendapatan negara sebesar Rp 2.463 triliun sepanjang tahun ini. Sedangkan belanja negara ditargetkan Rp 3.061 triliun. Artinya, posisi kas negara saat ini tercatat 25% dari target pendapatan negara, dan 20,12% dari total target belanja pemerintah.
“Daya tahan kita betul-betul harus dikalkulasikan tahan sampai kapan. Kalau APBN saya cek sampai 13 oktober kemarin Ibu Menteri Keuangan Sri Mulyani masih pegang uang menurut saya masih besar sekali,” kata Jokowi dalam pembukaan BNI Investor Daily Summit, Selasa (24/10).
Jokowi menggambarkan jika dirinya bertemu Sri Mulyani dengan wajah masih tersenyum, artinya keuangan negara masih aman. Tetapi, ketika sebaliknya, maka bisa diartikan situasi ekonomi sedang tidak baik-baik saja.
“Kalau pagi bertemu Menteri Keuangan masih senyum saya masih tenang. Tapi kalo sudah tak ada senyumnya mesti tanda tanya,” kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga mengatakan di tengah pelemahan ekonomi global, dia bersyukur Indonesia masih bisa mencatatkan pertumbuhan ekonomi di atas 5%.
Terkait pelemahan rupiah, menurut dia, depresiasi mata uang terhadap dolar Amerika Serikat juga masih aman dan tidak mengganggu keuangan Indonesia.
“ Kemarin saya bertemu dengan Gubernur Bank Indonesiadan OJK saya tanya pertumbuhan kredit di angka berapa. Menurut saya masih tumbuh baik di 8,96%. ini angka yang menurut saya cukup baik,” kata Jokowi.
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan laporan Kementerian Keuangan, APBN akhir Agustus 2023 kembali mencatatkan surplus, seiring dengan pertumbuhan pendapatan yang lebih besar dari belanja negara.
APBN mencetak surplus sebesar Rp 147,2 triliun atau setara 0,7% dari produk domestik bruto (PDB) pada Agustus 2023.
Pencapaian ini lebih tinggi ketimbang Agustus 2022 yang surplusnya sebesar Rp107,9 triliun. "(Surplus APBN per Agustus 2023) tumbuh 36,5% secara tahunan," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Rabu (20/9).