Guncangan Harga Minyak Ancam Prospek Pertumbuhan Ekonomi Global 2024

Image title
11 November 2023, 14:14
pertumbuhan ekonomi, minyak
ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/tom.
Ilustrasi, pekerja berada di sekitar tangki Bahan Bakar Minyak (BBM).

Fitch Ratings menilai harga minyak yang lebih tinggi dari perkiraan dalam skenario dimana konflik Timur Tengah, akan mengganggu pasokan minyak akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi lebih rendah dan inflasi lebih tinggi.

Lembaga pemeringkat ini memperkirakan pertumbuhan PDB dunia akan turun 0,4 poin persentase (pp) pada 2024, namun hanya 0,1pp lebih rendah pada 2025. Hal ini dapat terjadi, jika harga minyak terus-menerus berada di level tinggi.

Tahun ini, harga minyak rata-rata sebesar US$ 82/barel (seri Haver Brent EIA), hingga serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober. Kejadian tersebut kemudian memicu serangan balasan dari Israel, dan membuat harga meningkat menjadi US$ 94/barel, sebelum turun menjadi US$ 87/barel pada awal November.

Meski kini harga minyak tengah turun, Fitch memperkirakan adanya lonjakan ke depan jika konflik tak kunjung reda, Harga minyak yang lebih tinggi, akan menghambat pertumbuhan PDB di hampir semua perekonomian yang masuk dalam kategori 'Fitch 20', meskipun dampaknya akan hilang secara luas pada 2025.

"Tidak adanya peningkatan pertumbuhan yang signifikan pada 2025 menyiratkan dampak jangka panjang, meskipun secara umum moderat, terhadap tingkat PDB di sebagian besar negara, yang dapat mempengaruhi penilaian potensi pertumbuhan," tulis Fitch Ratings dalam laporannya, dikutip Sabtu (11/11).

Dampak negatif pertumbuhan pada 2024 dibandingkan dengan perkiraan Global Economic Outlook (GEO) Fitch September lalu, yang berkisar antara 0,1pp di Indonesia hingga 0,9pp di Korea. AS, zona euro, dan Jepang melihat dampak sebesar 0,5pp.

Dampak terbesar di antara negara-negara emerging market utama akan terjadi di Afrika Selatan dan Turki (0,7pp). Rusia, dan pada tingkat lebih rendah Brazil, akan merasakan dampak positif karena peran penting produksi minyak di negara-negara tersebut. Dengan menggunakan dampak agregat pada Fitch 20, kekurangan pertumbuhan PDB global akan menjadi 0,4pp pada tahun 2024 dan 0,1pp pada 2025.

Harga minyak yang lebih tinggi akan menyebabkan tingkat inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan pada tahun 2024, diikuti oleh koreksi pada tahun 2025. Turki mengalami kenaikan persentase poin tertinggi dalam perkiraan inflasi, diikuti oleh India dan Polandia. Namun, peningkatan relatif di India dan Polandia akan jauh lebih besar.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...