Ekspor dan Impor Naik, Neraca Perdagangan Oktober Surplus US$ 3,48 M

 Zahwa Madjid
15 November 2023, 12:23
ekspor, impor, neraca perdagangan
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/rwa.
ilustrasi. Ekspor dan impor naik pada Oktober 2023 dibandingkan bulan sebelumnya.

Badan Pusat Statistik mencatat, neraca perdagangan pada Oktober 2023 surplus sebesar US$ 3,48 miliar. Surplus tersebut naik dibandingkan bulan sebelumnya US$ 3,41 miliar tetapi anjlok dibandingkan Oktober 2022 US$ 5,59 miliar. 

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini menjelaskan, surplus neraca perdagangan terutama ditopang oleh  neraca perdagangan nonmigas yang surplus US$ 5,31 miliar, sedangkan neraca perdagangan migas defisit US$ 1,84 miliar. 

Surplus terjadi meski impor naik lebih tinggi dibandingkan ekspor pada bulan lalu. Ekspor pada Oktober 2023 tercatat naik 6,76% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi US$ 22,5 miliar, sedangkan impor naik 7,68% menjadi US$ 18,67 miliar. 

"Secara kumulatif  pada Januari-Oktober 2023, surplus neraca perdagangan tercatat sebesar US$ 31,22 miliar, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu US$ 45,44 miliar," ujar Pudji dalam konferensi pers, Rabu (15/11).

Surplus neraca pedagangan yang anjlok secara kumulatif terutama disebabkan oleh anjloknya ekspor secara kumulatif dari US$ 244,06 miliar para Januari-Oktober 2022 menjadi US$ 214,41 miliar. Di sisi lain, impor secara kumulatif turun dari US$ 198,62 miliar menjadi US$ 183,19 miliar. 

Pudji mengatakan, kenaikan ekspor pada Oktober didorong oleh komoditas nonmigas, terutama pada golongan barang bahan bakar mineral yang naik 24,61%, logam mulia dan perhiasan naik 43,10%, alas kaki naik 39,55%. Sedangkan ekspor migas turun akibat penurunan ekspor minyak mentah. 

Ia menjelaskan, ekspor nonmigas terutama dikontribusikan oleh sektor industri pengolahan yang mencapai  US$ 16,14 miliar, sektor pertambangan US$ 4,26 miliar, serta sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan US$ 0,37 miliar. Dari ketiga sektor tersebut, hanya sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang turun dibandingkan bulan sebelumnya, sedangkan kedua sektor lainnya naik. Sektor pengolahan naik 4,83%, sedangkan pertambangan melesar 20,47%. 

Kinerja ekspor pada bulan lalu juga tak lepas dari kenaikan ekspor komoditas unggulan Indonesia seperti batu bara, minyak kelapa sawit, serta besi dan baja. Ekspor batu bara naik 24,11%, sawit naik 2,59%, serta besi dan baja naik 5,76%.  Cina, Amerika Serikat dan India masih menjadi tiga negara tujuan eskspor  nonmigas terbesar Indonesia. Pangsa pasar ekspor nonmigas ke Cina mencapai 27,83%, India sebesar 9,02%, dan Amerika Serikat 8,78%. 

Di sisi lain, kenaikan impor juga didorong oleh komoditas nonmigas yang naik 10,37% menjadi US$ 15,47 miliar, sedangkan impor migas turun 3,66% menjadi US$ 3,21 miliar.

Menurut Pudji, kenaikan nilai impor bulanan terjadi pada seluruh kelompok dengan kenaikan terbesar terjadi pada kelompok barang modal. Di sisi lain, impor bahan baku/penolong menurun. 

"Berdasaran penggunaannya, nilai impor barang konsumsi tercatat sebesar US$ 3,42 miliar, bahan baku penolong US$ 13,44 miliar, dan barang modal US$ 1,82 miliar," kata dia. 

Surplus Besar dengan India dan Amerika 

BPS mencatat, neraca perdagangan Indonesia pada bulan lalu mengalami surplus besar dengan India, Amerika Serikat, dan Filipina masing-masing US$ 1,45 miliar, US$ 1,12 miliar, dan US$ 905 juta. Sementara defisit perdagangan terbesar pada bulan lalu dicatatkan Indonesia dengan Australia, Thailand, dan Brasil masing-masing US$ 408 juta, US$ 322 juta, dan US$ 243 juta. 

Pudji menjelaskan, surplus dengan India didorong oleh komoditas bahan bakar mineral, bijih logam, serta lemak dan minyak nabati/hewani. "Surplus dengan AS disumbangkan oleh komoditas mesin dan perlengkapan elektrik, alas kaki, serta lemak dan minyak hewan/nabati," kata dia. 

Adapun defisit perdagangan dengan Australia disumbangkan oleh komoditas bahan bakar mineral, bijih logam, hingga gula.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...