Chatib Basri Ungkap Partai Bisa Keluarkan Rp 240 Miliar untuk Pemilu

 Zahwa Madjid
22 November 2023, 19:24
Chatib Basri
Donang Wahyu|KATADATA
Chatib Basri

Mantan Menteri Keuangan, Chatib Basri mengatakan bahwa rangkaian pemilu 2024 akan berdampak baik positif bagi perekonomian Tanah Air. Hal ini disebabkan oleh belanja-belanja yang dikeluarkan oleh partai. 

Menurut Chatib pemilu yang akan berlangsung pada 14 Februari 2024 mendatang berdampak ekonomi pada banyak kelompok untuk semua tahapan. Mulai dari periode kampanye hingga hari pencoblosan. 

“Efek konsumsi itu akan cukup besar ditambah lagi pemerintah juga siapkan perlindungan konsumen dari dampak el Nino. Menurut saya, efek terhadap growthnya itu positif,” ujar Chatib dalam acara Bank BTPN Economic Outlook 2024, Rabu(22/11).

Chatib menjelaskan dalam hitung-hitungannya, untuk hari pencoblosan saja satu partai politik dapat merogoh kocek hingga Rp 240 miliar. Jika satu partai mengeluarkan uang konsumsi Rp 100.000 untuk satu orang saksi untuk tiga kali makan saat menjaga tempat pemungutan suara (TPS), maka satu partai bisa mengeluarkan Rp 240 miliar. Hitungan itu dengan acuan jumlah TPS di pemilu adalah 800.000. 

Kendati demikian menurut Chatib dari sisi investasi, para investor masih akan menunggu atau wait and see. Karena, para pelaku pasar masih akan menunggu kejelasan dari keseluruhan kabinet pemerintahan baru untuk menanamkan modal. Menurut Chatib, para investor akan mulai berinvestasi setidaknya setelah Oktober 2024.

“Setelah pemilu sampai dengan akhir, pemerintah nanti akan tunggu investor itu, siapa kabinetnya, kemudian siapa Eselon I-nya. Itu yang buat proses investasi, orang menunggu sampai kabinetnya jelas semua,” kata Chatib.

Diberitakan sebelumnya, Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter (DKEM) BI Erwindo Kolopaking mengatakan, investor biasanya akan merealisasikan investasi secara besar-besaran  satu kuartal menjelang berakhirnya periode pemerintahan. Namun, investasi akan melambat pada dua kuartal mendekati pemilihan presiden hingga setelahnya.

"Menjelang akhir pemerintahan, kami biasanya melihat ada ekspansi yang besar, tetapi di awal kuartal saat dan setelah pemilu akan agak stop karena investor akan melihat program-program presiden dan pada menterinya," ujar Erwindo akhir pekan lalu. 

Menurut dia, pilpres yang berlangsung dalam satu dan dua putaran akan mempengaruhi pola investasi. Para investor  biasanya menahan diri, melihat bagaimana program-program pemerintahan yang baru dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Kondisi ini pun akan membuat pola investasi terhadap pertumbuhan ekonomi agak sedikit melambat.

Reporter: Zahwa Madjid

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...