BI Tambah Pasokan Uang Layak Edar Jelang Nataru dan Pemilu 2024

 Zahwa Madjid
24 November 2023, 11:51
Seorang warga menunjukkan uang Rupiah kertas Tahun Emisi 2022 usai menukarkan di mobil kas keliling Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Gorontalo di Kota Gorontalo, Gorontalo, Jumat (19/8/2022).
ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/wsj.
Seorang warga menunjukkan uang Rupiah kertas Tahun Emisi 2022 usai menukarkan di mobil kas keliling Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Gorontalo di Kota Gorontalo, Gorontalo, Jumat (19/8/2022).

Bank Indonesia mulai menyiapkan uang layak edar untuk kebutuhan Natal dan tahun baru (Nataru) Pemilu 2024, serta Ramadan-Idulfitri. Ketiga momen ini akan terjadi secara berurutan dalam lima bulan ke depan.

Deputi Gubernur BI Doni P. Joewono mengatakan pemilu tahun ini berbeda dengan 2014 dan 2019. Di dua pemilu tersebut, momennya hanya berdekatan dengan Ramadan dan Idulfitri saja. 

Jadi, jelang akhir tahun ini bank sentral akan menyiapkan kecukupan uang. "Tentunya kami akan mengoptimalkan uang yang layak edar dan biasanya uang baru itu untuk yang merayakan Nataru dan Idulfitri,” ujar Doni dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis (23/11)

Uang layak edar yang dipersiapkan sekitar 8% dari kebutuhan normalnya. “Kami juga sudah mulai melakukan front loading untuk lima bulan ke depan supaya tidak crowded,” katanya.

Sebagai informasi, pertumbuhan uang beredar dalam arti luas (M2) pada Oktober 2023 tercatat sebesar 3,4% secara tahunan. Kenaikan ini ditopang oleh pertumbuhan yang cukup kuat pada uang kuasi sebesar 7,8% yoy dan uang kartal sebesar 6,7%yoy.

Uang kuasi, dalam penjelasan BI, adalah simpanan milik sektor swasta domestik pada bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR). Kehadirannya untuk memenuhi fungsi-fungsi uang, baik sebagai alat satuan hitung, alat penyimpan kekayaan, maupun alat pembayaran yang ditangguhkan.

Yang termasuk dalam uang kuasi adalah simpanan berjangka, tabungan, dan simpanan giro valas. Sedangkan uang kartal adalah uang kertas dan uang logam yang dikeluarkan oleh otoritas moneter sebagai alat pembayaran yang sah.

Dari faktor yang memengaruhinya, pertumbuhan M2 didorong oleh kredit yang tetap kuat dan ekspansi operasi keuangan Pemerintah. Di mana, operasi keuangan pemerintah pada Oktober 2023 mencatat ekspansi sebesar Rp85,43 triliun setelah sebelumnya mencatat kontraksi sebesar Rp269,36 triliun sampai dengan September 2023

Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...