Kejar Pertumbuhan Kredit, BI Tebar Bonus Likuiditas Rp 20 T Awal 2024

 Zahwa Madjid
30 November 2023, 11:25
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan sambutan pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2023 di kantor BI, Jakarta, Rabu (29/11/2023). PTBI 2023 digelar dengan mengusung tema Sinergi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Nasional.
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan sambutan pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2023 di kantor BI, Jakarta, Rabu (29/11/2023). PTBI 2023 digelar dengan mengusung tema Sinergi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Nasional.

Bank Indonesia akan mempertahankan pelonggaran kebijakan makroprudensial pada 2024 mendatang. Salah satunya dengan meningkatkan insentif likuiditas makroprudensial untuk mendorong pembiayaan kredit ke sektor prioritas.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, pihaknya akan menggelontorkan likuiditas lagi senilai Rp 20 triliun pada awal tahun 2024 untuk mendorong penyaluran kredit ke sektor prioritas.

“Seluruh insentif likuiditas Rp 159 triliun dengan tambahan sekitar Rp 20 triliun dapat dimanfaatkan oleh perbankan. Instrumen makroprudensial lainnya tetap longgar hingga desember 2024,” ujar Perry dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) di Jakarta, Rabu (30/11).

Selain itu, Perry juga mengatakan Bank Indonesia akan melakukan penurunan rasio penyangga likuiditas makroprudensial (PLM) di Desember 2023 untuk menambah fleksibilitas likuiditas hingga Rp 81 triliun.

PLM merupakan cadangan likuiditas minimum dalam Rupiah yang wajib disimpan oleh bank umum konvensional maupun bank umum syariah dalam bentuk surat berharga Rupiah yang dapat digunakan dalam operasi moneter.

Selain itu, pihaknya juga juga meminta perbankan untuk tidak membeli Surat Berharga Negara (SBN), Surat Berharga Dalam Valuta Asing (SVBI) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) ketika BI menambah likuiditas perbankan. 

"Kami sudah menambah likuiditas, tolong disalurkan untuk kredit. Jangan kemudian balik lagi untuk membeli SBN atau SRBI, seperti pesan dari Pak presiden seperti itu," katanya.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...