Tunggu Putusan Suku Bunga The Fed, Rupiah Dibuka Melemah ke 15.622/US$
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah 0,68% ke level 15.622 pada awal perdagangan Selasa (12/12). Dengan pelemahan ini, investor masih menunggu kepastian data inflasi AS serta keputusan suku bunga dari bank sentral AS ( The Fed)
Melansir Bloomberg, mayoritas mata uang di Asia bergerak menguat terhadap dolar AS. Baht Thailand misalnya, menguat 0,32%, yen Jepang menguat 0,33%, ringgit Malaysia menguat 0,11%, peso Filipina menguat 0,09%, dan dolar Singapura menguat 0,07%.
Analis pasar uang, Lukman Leong memperkirakan, pergerakan rupiah akan datar karena ada kecenderungan melemah terbatas pada perdagangan hari ini.
Hal ini diakibatkan oleh para investor yang masih akan menunggu kepastian atau wait and see data inflasi AS yang akan dirilis malam ini.
"Rupiah diperkirakan akan bergerak dalam rentang 15.600-15.700," kata Lukman kepada Katadata.co.id, Selasa (12/12).
Sementara pengamat pasar uang Ariston Tjendra menilai, pergerakan Rupiah terhadap dolar mungkin masih terkonsolidasi hari ini karena pelaku pasar menantikan data penting inflasi konsumen AS yang akan dirilis malam ini.
"Kemudian memantau keputusan suku bunga acuan AS pada Kamis dini hari (14/12) untuk memperjelas arah kebijakan suku bunga acuan AS," ujarnya.
Menurut Ariston, kedua data baru tersebut akan mempengaruhi pergerakan dolar AS terhadap nilai tukar mata uang lain.
"Rupiah masih berpeluang melemah hari ini terhadap dolar AS dengan membaiknya data tenaga kerja AS," kata Ariston.
Hal ini membuka kemungkinan Bank Sentral AS ini tidak terburu-buru memangkas suku bunga acuan dan memilih mempertahankan suku bunga tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
Ekspektasi tersebut terlihat dari kenaikan tingkat imbal hasil obligasi AS sejak Kamis pekan lalu. Yield tenor 10 tahun bergerak dari 4,10% ke 4,29%. Potensi pelemahan rupiah ke area 15.630-15.650, dengan potensi support di area 15.560