Inflasi Tinggi, Fenomena Makan Tabungan Muncul, Kapan akan Berakhir?

Ferrika Lukmana Sari
Oleh Ferrika Lukmana Sari - Zahwa Madjid
20 Desember 2023, 17:51
tabungan, inflasi, makan tabungan
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
Ilustrasi tabungan masyarakat.

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat tabungan di bawah Rp 100 juta hanya tumbuh 3,6% secara tahunan pada Oktober 2023. Artinya, makin banyak masyarakat dengan tabungan di bawah Rp 100 juta memilih uangnya untuk konsumsi ketimbang menabung.

Tren penurunan tabungan kelompok ini telah terjadi sepanjang 2023. Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menjelaskan, masyarakat makan tabungan karena kondisi inflasi yang tinggi akibat kenaikan harga pangan. 

"Ada korelasi antara kenaikan harga beras, cabai, dan gula terhadap jumlah tabungan yang pertumbuhannya rendah. Dari sisi pendapatan masyarakat terhambat oleh sulitnya mencari pekerjaan yang layak," kata Bhima kepada Katadata.co.id, Rabu (20/12).

Tabungan masyarakat habis untuk membiayai kebutuhan pokok, pangan hingga transportasi. Apalagi kenaikan kebutuhan pokok dengan pendapatan bulanan tidak berbanding lurus.

Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS), ada gap kebutuhan biaya hidup di Jakarta Rp 14,88 juta, dengan upah minimum provinsi (UMP) hanya Rp 4,9 juta di 2023.

Halaman:
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...