Ada Perubahan Aturan, Petani Bisa Dapat Insentif KUR Mikro di 2024

Ferrika Lukmana Sari
29 Desember 2023, 13:24
KUR
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/nym.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan sambutan saat Seminar Nasional Outlook Perekenomian Indonesia di Jakarta, Jumat (22/12/2023). Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggelar Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia dengan tema optimisme penguatan ekonomi nasional di tengah dinamika global.

Pemerintah telah menyiapkan perubahan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tentang Pedoman Pelaksanaan KUR Tahun 2024. Salah satu kebijakan yang siap diimplementasikan adalah akses KUR Mikro berulang untuk petani dengan luas lahan olahan terbatas yakni paling banyak 20.000 m2.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, insentif KUR kepada petani kecil diberikan dengan pemberian pengecualian dari ketentuan pembatasan akses KUR Mikro (plafon KUR Rp 10 juta sampai dengan Rp 100 juta) serta pengenaan suku bunga/marjin KUR Mikro tetap sebesar 6%.

"Hal ini guna meningkatkan kesejahteraan petani, dengan membantu memberikan akses pembiayaan murah sehingga tidak membebani mereka dalam penyiapan modal kerja untuk dapat berproduksi. Diharapkan perubahan kebijakan KUR ini dapat dimanfaatkan oleh mayoritas petani di Indonesia," kata Airlangga dalam keterangan resmi, Jumat (29/12).

Dalam rangka mendukung pelaksanaan kebijakan KUR yang tepat sasaran dengan tetap menjaga efisiensi fiskal pemerintah, maka pada 2024 pemerintah juga menambahkan ketentuan terkait kewajiban penyampaian laporan realisasi Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) KUR setiap bulan ke penyalur KUR.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelaporan sebagai bahan analisis SBDK KUR pada periode selanjutnya. Selama tinjauan SBDK KUR yang dilakukan oleh BPKP, besaran subsidi bunga KUR Tahun 2024 tetap mengacu pada Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 317 tahun 2023.

Realisasi KUR 2023 Capai Rp 255,8 Triliun

Sampai dengan 26 Desember 2023, KUR telah disalurkan sebesar Rp 255,8 triliun kepada 4,57 juta debitur dengan tingkat Non-Performing Loan (NPL) terjaga pada level 2,03%, di bawah rata-rata NPL gross nasional sebesar 2,42%.

Dia juga menyampaikan, bahwa program KUR juga bertransformasi menjadi pintu masuk UMKM dalam ekosistem keuangan formal. Hal ini terlihat dari kualitas penyaluran KUR yang meningkat.

"Per 31 Agustus 2023, porsi debitur KUR baru (pertama kali akses KUR) meningkat menjadi 70% dari total debitur KUR tahun 2023 dan sebanyak 53% debitur KUR di tahun 2023 merupakan debitur yang naik kelas pembiayaan (debitur graduasi)," kata Airlangga.

Melalui indikator peningkatan kualitas KUR tersebut, kata Airlangga, menunjukkan tujuan perubahan kebijakan KUR di tahun 2023 untuk perluasan akses pembiayaan dan peningkatan kapasitas usaha UMKM dapat diimplementasikan secara baik.

“Kombinasi antara program KUR, Kredit Usaha Alsintan dan Kartu Tani dapat meringankan beban petani kita dalam memenuhi kebutuhan modal produksi pertanian, oleh karena itu semua pihak perlu mendukung dan berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan petani,” ujarnya.

Halaman:
Reporter: Ferrika Lukmana Sari
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...