Inflasi Desember 2023 Naik Karena Lonjakan Harga Makanan Saat Nataru
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan inflasi sebesar 0,41% pada Desember 2023 dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan indeks harga konsumen (IKH) naik dari sebelumnya 116,0 menjadi 116,56.
Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan secara tahunan (yoy), inflasi desember tercatat 2,61% atau menjadi inflasi tertinggi sepanjang tahun 2023.
Adapun komoditas makanan, minuman dan tembakau menjadi penyumbang inflasi terbesar mencapai 1,07% per Desember 2023. Ini adalah peningkatan secara bulanan (mtm).
“Inflasi kelompok makanan dan tembakau pada momen perayaan Natal dan tahun baru relatif tinggi setiap tahunnya,” ujar Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (2/1).
Komoditas penyumbang inflasi lainnya adalah cabai merah dengan andil inflasi 0,06%, bawang merah dengan andil 0,04%, tomat dengan andil inflasi 0,03%, cabai rawit dengan andil 0,02%, beras dengan andil 0,02%, dan telur ayam ras dengan andil inflasi 0,02%.
Selain itu, terdapat komoditas di luar makanan yang memberikan andil inflasi besar. Yakni, angkutan udara memberikan andil inflasi 0,05%, emas perhiasan 0,02%, dan komoditas rekreasi memberikan andil 0,01% pada inflasi Desember 2023.
Amalia menyampaikan, bahwa inflasi Desember 0,41% didorong inflasi seluruh komponen, komponen harga diatur pemerintah sebesar 0,39% dengan andil sebesar 0,07%, penyumbang utama inflasi adalah tarif angkutan udara, rokok putih dan rokok kretek filter
“Komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 1,42% dengan andil inflasi sebesar 0,25%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah cabai merah, bawang merah, tomat, cabai rawit, beras, telur ayam ras, minyak goreng, daging ayam ras, dan bawang putih,” ujarnya.
Selain itu, inflasi komponen inti mencapai 0,14% dengan andil sebesar 0,09%. Di bilang, komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi komponen inti adalah emas perhiasan, gula pasir dan rekreasi.
Adapun tingkat inflasi secara tahunan mencapai 2,61% dan secara year to date (ytd) 2,61% pada Desember 2023. Nilai itu lebih rendah dari Desember 2022 dan Desember 2023 masing-masing sebesar 5,51% yoy dan 1,87% yoy.
Sebagai informasi, inflasi adalah kenaikan harga-harga barang dan jasa dalam jangka waktu tertentu. Kenaikan terjadi karena permintaan tinggi, peningkatan biaya produksi, bertambahnya uang beredar serta ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran.