Keseimbangan Primer APBN Surplus Pertama Kali Sejak 2012, Apa Artinya?

 Zahwa Madjid
3 Januari 2024, 20:25
Rupiah
Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi. Keseimbangan primer APBN 2023 surplus sebesar Rp 92,2 triliun.
Button AI Summarize

Kementerian Keuangan mencatat keseimbangan primer APBN 2023 surplus sebesar Rp 92,2 triliun. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa surplus tersebut merupakan yang pertama dalam lebih dari satu dekade.

"Ini adalah surplus kesimbangan primer pertama kali sejak 2012," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers realisasi APBN 2023, Selasa (2/1).

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan keseimbangan primer?

Keseimbangan primer adalah total pendapatan negara dikurangi belanja negara di luar pembayaran bunga utang. Sri Mulyani menjelaskan, keseimbangan primer pada 2023 sebelumnya didesain defisit sebesar Rp 156,8 triliun dalam APBN. Namun, target tersebut direvisi menjadi sebesar Rp 38,5 triliun, lebih rendah dari target dalam APBN. “Sekarang di 2023 keseimbangan primer positif Rp92,2 triliun, ini pembalikan yang luar biasa,” ujar Sri Mulyani.

 Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad mengatakan surplus keseimbangan primer tidak selamanya mengindikasikan hal yang positif. Keseimbangan primer surplus bisa juga terjadi karena pemerintah tidak melakukan ekspansi fiskal dengan baik atau banyak pendapatan negara yang akhirnya digunakan untuk mengurangi beban utang.

“Kenapa defisit negatif karena selisih dari surplus keseimbangan primer ditambah dengan beban pokok bunga utang akhirnya menjadi defisit jadi seperti itu ini yang kemudian defisit kita menjadi kecil di tahun 2023,” ujar Tauhid kepada Katadata.co.id, Rabu (3/1). 

Ia menjelaskan, surplus keseimbangan primer juga bisa saja terjadi akibat belanja negara yang tidak mencapai target pemerintah dan/atu tidak optimal. Artinya, penerimaan negara sangat tinggi namun belanja negara minim.

“Makanya surplus karena belanja nya di bawah target pemerintah. Misalnya harusnya bisa bangun jalan, tidak bisa,  ditunda. Keseimbangan primer surplus karena belanja negara tidak tercapai itu tidak bagus kalau di bawah 95% kan tidak optimal,” ujar Tauhid kepada Katadata.co.id, Rabu (3/1).

Namun demikian,  realisasi belanja negara sepanjang 2023 mencapai Rp3.121,9 triliun atau 102,2% dari target APBN sebesar Rp3.061,2 triliun dan 100,2% dari target yang dinaikkan dalam Perpres No. 75/2023 sebesar Rp3.117,2 triliun.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...